Edit.Â
Kezel, kezel, kezel..Â
Perasaan lebay itu muncul dibenak saya tahun 2009 lalu.Â
Waktu itu saya menjadi salah satu relawan untuk bencana gempa bumi di tanah Minang. Saya bertugas selama kurang lebih sebulan.Â
Yang menjadi sebab perasaan kesal adalah istri saya. Selama sebulan dia tidak pernah menelpon duluan. Saya yang harus menelpon terlebih dahulu.Â
"Terbuat dari apa hatimu Hai istriku? Suamimu sedang bekerja keras pagi siang malam membantu masyarakat, kamu tak kunjung ada rasa rindu atau cemburu di dadamu. Padahal kita kan masih pengantin baru"
Istri saya memang pribadi yang unik. Selain agak pendiam, orangnya juga tidak cemburuan.Â
Pekerjaan saya selalu berhubungan dengan banyak wanita. Mulai dari istri orang, perawan, janda, PK dan PSK. Banyak yang cantik, banyak pula yang genit suka menggoda. Istri saya tahu mereka semua, karena kami bekerja di tempat yang sama.Â
Rekan kerja kami ada juga yang cantik. Beberapa tampaknya naksir saya. Itu saya ketahui dari para kader yang pernah bercerita.Â
Katanya saya orangnya dewasa, kalem, lucu dan pekerja keras. Walaupun tampang tidak istimewa, tetapi saya punya daya tarik tersendiri terhadap wanita.Â