Mohon tunggu...
Sri Hartati
Sri Hartati Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Researcher

Poetry Lovers and other Beautiful Words

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fatamorgana Musafir Cinta

8 Januari 2023   11:23 Diperbarui: 8 Januari 2023   11:37 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diiring gerimis syahdu, sendu namun bermadu
Sendiri disini membisu, satu rasa menyelisip pilu
Mengintip malu, bertanya ragu

Padamu yang sejak lama menjerat hati hingga tertawan
Tahukah bahwa sekedar isyarat yang kau hadirkan
Slalu jadi lamun yang melenakan
Lalu jadi pedaya nan menyesatkan

Kau terang surya saat ku tersesat digurun sahara
Kasihmu hadirkan asa sekaligus siksa dinaungi cahaya
Cintamu menjelma goda fatamorgana
Makin terik menempa semakin merupa selaksa mata air peluruh lelah dahaga

Kau samudera dimana ku tenggelam dilena layar asmara tak berhaluan
Cintamu serupa sajian air laut bagi musafir yang kehausan
Berlimpah namun tak tertelan
Makin direguk semakin haus terasa menyakiti tenggorokan

Malangnya,
Untukmu ku ikhlas nikmati perih kasih goresan sembilu rindu
Entah hingga esok menjadi candu atau malah terabai jemu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun