Aku merindukanmu
Seperti hujan mencintai matahari
Aku merindukanmu
Segairah kayu pasrah diri dijilati api
Aku ingin menjumpaimu
Seperti embun dinanti daun di pagi hari
Aku ingin mencumbuimu
Selayak angin menyapa ranting dahan berduri
Jangan tanya, mengapa?
Entah... akupun tak tahu
Biarkan saja rasa itu,
Sampai ia bosan dalam putus asa rindu dendamnya
Sampai detik menitah sabda
Saatnya jiwa yang sepatut sejatinya belahan raga
Siap meraja ditampuk nakhoda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!