Setelah membaca kitab puisi berjudul "Perihal Gendis" yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono, aku ingin berdialog dengan Gendis. Rasanya aku bukanlah orang paling sedih seperti dugaanku. Salahkah aku yang senang memiliki teman untuk bersedih?
Maaf, Gedis.
Dari dukamu aku bersyukur.
Curang, memang.
Menunduk untuk merasa di atas.
Merasakan dukamu untuk merasa lebih baik.
Sekali lagi, maaf.
Terima kasih telah berbagi puisi denganku. Kitab puisi itu telah menjadi kawan baik kesedihanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H