Etnomatematika merupakan studi matematika dalam kebudayaan suatu kelompok masyarakat tertentu. Dengan etnomatematika pembelajaran metematika di dalam kelas akan menjadi lebih dekat dengan kehidupan siswa, selain itu juga dapat menjadi media untuk melestarikan kebudayaan termasuk kesenian tradisional.Â
Mengingat etnomatematika merupakan suatu gagasan yang sangat baik untuk diterapkan, saya berencana mengadakan penelitian mengenai penerapannya dalam pembelajaran matematika di kelas. Sebelum itu saya melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui ketertarikan siswa Sekolah Menengah Pertama terhadap etnomatematika sebagai bahan pertimbangan apakah tema etnomatematika akan tetap saya lanjutkan penelitiannya atau tidak.
Kegiatan survey diikuti oleh 11 orang siswa kelas 7, 20 orang siswa kelas 8 dan 26 orang siswa kelas 9 yang berasal dari beberapa sekoah. Â Ada 57,4% responden yang menyukai matematika 36,8% merasa biasa saja dan sisanya kurang bahkan tidak menyukai matematika. Hal yang mempengaruhi ketertarikan responden terhadap matematika didominasi oleh bagaimana cara guru mengajar atau menyampaikan pembelajaran kepada mereka.
Cara guru mengajar termasuk bagaimana beliau menyampaikan bahan ajar dan contoh apa yang dipilih untuk mempermudah siswa memahami matematika. Banyak responden yang mengungkapkan bahwa contoh yang dapat membuat siswa merasa lebih mudah mengerti adalah yang dekat dengan keseharian mereka. Dan ternyata sebagian besar dari mereka pernah memperoleh contoh yang dekat dengan keseharian mereka.
Seperti apa yang diungkapkan sebelumnya bahwa kita bisa mensiasati pelestarian budaya dengan pembelajaran matematika. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menyelipkan unsur-unsur budaya semisal kesenian dalam pembelajaran matematika termasuk ketika memberi penjelasan dan contoh atau perumpamaan.Â
Dari survey yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 57 orang responden 22,8% diantaranya pernah memperoleh pembelajran matenmatika yang terdapat unsur budaya seperti kesenian dan sebagainya, bahkan 29,8% diantaranya menjawab kadang-kadang mereka mendapatkan itu. Dari data tersebut dapat diketahui lebih dari setengah responden yang menjawab survey setidakya sudah pernah mendapatkan etnomatematika.
Sebanyak 47,4% dari mereka yang belum pernah mendapatkan etnomatematika. Angka ini menggambarkan cukup banyak siswa yang belum mendapatkan etnomatematika ketika belajar matematika sehingga ini cukup menjadi peluang untuk melanjutkan penelitian ini. Selain belum pernah mendapatkan pembelajaran dengan etnomatematika, para responden juga merasa tertarik dan ingin mendapatkan pembelajaran etnomatematika.
Selain tertarik, mereka juga menginginkan pembelajaran dengan etnomatematika. Sepertinya mereka tertarik ketika melihat cuplikan gambar yang diberikan. Ketika ditanya penyajian matematika seperti apa yang mereka inginkan, kebanyakan dari mereka menjawab ingin mendapatkan matematika yang disajikan dengan banyak contoh bergambar dan menggunakan tambahan alat peraga
Melihat data responden yang belum pernah dan tertarik mendapatkan pembelajaran dengan etnomatematika dan menginginkan matematika yang disajikan dengan banyak contoh bergambar dan dengan tambahan alat peraga ini menunjukkan adanya peluang yang baik untuk menyajikan etnomatematika dalam pembelajaran metematika di sekolah.Â
Contoh bergambar dapat diberikan dengan menyajikan gambar-gambar kesenian tradisional termasuk tarian yang memiliki nilai matematis. Begitu pula dengan alat peraga, ini juga bisa menjadi peluang untuk mensiasati pelestarian kesenian tradisional dalam pembelajaran matematika di sekolah. Alat peraga yang dipilih bisa merupakan alat musik atau benda-benda bernilai seni lainnya dan bisa pula berupa tiruannya.
Untuk melihat hasil survey secara keseluruhan dapat mengakses melalui alamat berikut