Mohon tunggu...
Sri Handoko Sakti
Sri Handoko Sakti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN STEI RAWAMANGUN JAKARTA

HOBY MUSIC, MEMBACA , HIKING

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Keunikan dari Back to Back Letter of Credit

6 Januari 2025   09:55 Diperbarui: 6 Januari 2025   09:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://accountantskills.com/what-is-back-to-back-letter-of-credit-difference-between-master-lc-and-back-to-back-lc/

Mengenal Back-to-Back Letter of Credit (L/C)

Melanjutkan pembahasan mengenai berbagai jenis Letter of Credit (L/C), kali ini kita akan membahas salah satu jenis yang menarik dan cukup rumit, yaitu Back-to-Back Letter of Credit.

Back-to-Back L/C muncul sebagai solusi dalam perdagangan internasional yang semakin kompleks dan melibatkan banyak pihak. Jenis L/C ini awalnya digunakan untuk mengatasi ketidakpercayaan antara pembeli dan penjual yang tidak saling mengenal. Dalam hal ini, bank berperan sebagai pihak ketiga yang menjamin pembayaran sesuai dengan syarat yang telah disepakati, sehingga memberikan rasa aman bagi eksportir dan importir.

Jenis L/C ini mulai berkembang seiring dengan meningkatnya perdagangan internasional, terutama yang melibatkan perantara. Dalam banyak transaksi, eksportir sering kali tidak memiliki kapasitas finansial untuk membeli barang dari pemasok sebelum menerima pembayaran dari importir. Back-to-Back L/C menjadi solusi, karena memungkinkan eksportir memperoleh barang dari pemasok menggunakan L/C primer yang diterbitkan atas nama importir. Eksportir kemudian mengajukan L/C sekunder kepada bank untuk membayar pemasok, dengan L/C primer sebagai jaminan. Dengan demikian, eksportir tidak perlu mengeluarkan dana pribadi yang besar, namun tetap dapat memastikan kelancaran pasokan barang ke importir.

Seiring berjalannya waktu, Back-to-Back L/C semakin lazim digunakan, khususnya dalam transaksi yang melibatkan lebih dari satu pihak dan menempatkan eksportir sebagai penghubung antara pemasok dan importir.

Struktur Back-to-Back L/C

Back-to-Back L/C melibatkan dua surat kredit yang saling terkait. Biasanya, proses ini melibatkan tiga pihak utama: importir, eksportir, dan pemasok. Berikut adalah struktur kerjanya:

  1. L/C Primer : Dalam L/C ini bank atas permintaan importir menerbitkan L/C primer yang menjamin pembayaran kepada eksportir, asalkan syarat-syarat yang ditentukan dalam L/C tersebut terpenuhi.
  2. L/C Sekunder Eksportir menggunakan L/C primer untuk meminta banknya menerbitkan L/C sekunder kepada pemasok. L/C ini menjamin pembayaran kepada pemasok setelah mereka memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Dalam skema ini, eksportir bertindak sebagai perantara yang menghubungkan importir dan pemasok. Dengan L/C sekunder, pembayaran kepada pemasok dilakukan tanpa perlu menggunakan dana pribadi eksportir.

Fungsi dan Tujuan Back-to-Back L/C

  1. Memberikan Solusi Pembiayaan, dimana dalam hal ini Back-to-Back L/C dapat membantu pihak eksportir yang tidak memiliki dana untuk membeli barang dari pemasok sebelum menerima pembayaran dari importir.
  2. Mengurangi Risiko Pembayaran, dimana Sistem ini dapat meminimalkan risiko non-pembayaran karena pembayaran dijamin oleh bank yang terlibat.
  3. Memfasilitasi Perdagangan Internasional, dimana Back-to-Back L/C memungkinkan transaksi antar negara berjalan lebih lancar, meskipun melibatkan beberapa pihak dalam rantai pasok.

Proses Back-to-Back L/C ini mencakup beberapa langkah, yaitu :

  1. Pengajuan L/C Primer oleh Importir
    • Importir mengajukan permohonan L/C primer kepada bank.
    • Bank penerbit menyusun dan mengeluarkan L/C primer dengan detail transaksi, seperti syarat pengiriman dan dokumen yang diperlukan.
  2. Penerimaan L/C Primer oleh Eksportir
    • Eksportir menerima L/C primer, memeriksanya, lalu mengajukan permohonan L/C sekunder kepada bank mereka.
  3. Penerbitan L/C Sekunder
    • Bank eksportir menerbitkan L/C sekunder untuk pemasok berdasarkan L/C primer yang juga bertindak sebagai importirnya.
  4. Pengiriman Barang
    • Pemasok mengirim barang kepada eksportir, disertai dokumen yang sesuai dengan syarat L/C sekunder.
  5. Verifikasi Dokumen
    • Bank eksportir memverifikasi dokumen dari pemasok dan melakukan pembayaran jika dokumen telah sesuai.
  6. Pengiriman Barang kepada Importir
    • Eksportir mengirimkan barang kepada importir, disertai dokumen yang diperlukan untuk memenuhi syarat L/C primer.
  7. Pembayaran kepada Eksportir
    • Bank importir memverifikasi dokumen, lalu melakukan pembayaran kepada eksportir.
  8. Penutupan L/C
    • Setelah pembayaran selesai, baik L/C primer maupun sekunder ditutup, dan transaksi dinyatakan selesai.

Keuntungan dan Kelemahan Back-to-Back L/C

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun