Mohon tunggu...
Sri Garcinia
Sri Garcinia Mohon Tunggu... Lainnya - Newbie

Biology student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hanya Dengan Darah, Kini Kita Bisa Deteksi Kanker Loh!

10 Januari 2022   12:19 Diperbarui: 10 Januari 2022   12:24 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, Data pada Globocan (Global Cancer Observatory) sendiri menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di mana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia terdeteksi memiliki kanker. Data tersebut menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.

Di Indonesia sendiri meliput dari situs Globocan, pada tahun 2020, terdapat 396.914 kasus baru dan 234.511 kematian akibat kanker. Pada Laki-laki kanker paru-paru, hati, dan prostate termasuk ke dalam 5 kanker yang cukup banyak di Indonesia, sedangkan pada wanita kanker payudara, serviks, ovari, dan thyroid.

Sepertiga kematian akibat kanker berhubungan dengan 5 kebiasaan gaya hidup dan pola makan. Kelima faktor tersebut yaitu obesitas, diet rendah sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, penggunaan tembakau, dan penggunaan alkohol. Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko penyebab kematian pada kanker secara umum (20%). Sedangkan untuk kanker paru, tembakau merupakan faktor risiko penyebab kematian pada kanker paru yang paling dominan (70%)

Angka kematian akibat kanker lebih tinggi terjadi di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan faktor risiko dan keberhasilan penanganan deteksi, serta ketersediaan pengobatan. Berdasarkan bukti dan pengalaman yang ada, kejadian kanker dapat dicegah dan dikontrol hingga 30% dengan cara memodifikasi, menghindari faktor risiko kunci, dan melakukan pendeteksian secara dini untuk mencegah terjadinya kanker. Dengan menghindari atau memodifikasi faktor risiko kunci yang telah dikaji oleh International Cancer Collaboration di WHO dan juga dengan melakukan pendeteksian dengan pengaplikasian dari bioteknologi metilasi cell free DNA (cfDNA) yang ada di dalam darah, diharapkan mampu menekan angka penderita penyakit kanker dan angka kematian akibat kanker.

Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan GRAIL di Amerika pada tahun 2020, menggunakan darah sebagai pendeteksi kanker. Dengan menggunakan kemajuan dalam pengurutan genetik dan komputasi kecerdasan buatan, hal ini sangat mungkin dilakukan. 

Perusahaan tersebut menyebut bahwa darah dapat mendeteksi 50 jenis kanker dalam sampel darah dengan menggunakan alat. Caranya adalah dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai orang yang mengidap kanker dan orang yang normal tidak mengidap kanker. Data tersebut dikumpulkan lalu diolah dan disimpan di dalam sebuah sistem yang disebut dengan The Circulating Cell-free Genome Atlas (CCGA). Mesin yang dibuat mendeteksi darah untuk diolah dan dilihat polanya setelah diolah polanya disamakan dengan data yang sudah terkumpul dalam CCGA. Pola tersebut yang nantinya menjadi penentu letak kanker dan stadiumnya.

Tes darah deteksi kanker ini dinilai bisa memberikan harapan hidup, pendeteksian kanker sebelum stadium IV termasuk yang peralihan dari stadium III bisa menciptakan manfaat yang substansial. Deteksi kanker sebelum stadium IV akan mengurangi setidaknya 15% kematian akibat kanker dalam 5 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun