Mohon tunggu...
Sri Fatma Hidayah
Sri Fatma Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Saya mulai senang menulis sejak SMP dan mulai memiliki kehendak untuk mengembangkan ketika masuk dunia perguruan tinggi. Saya memiliki ketertarikan dengan topik topik seperti sastra, bahasa, budaya, sosial hingga pendidikan. Melalui blog ini, saya ingin membagikan tulisan-tulisan saya untuk dapat dibaca lebih banyak pihak dan untuk saling bertukar pikiran dan opini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Psikologi Menyoroti Tragedi Bunuh Diri Mahasiswa Baru-baru Ini?

2 November 2023   17:03 Diperbarui: 2 November 2023   17:09 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemunculan berita seorang Mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) bunuh diri di Mall Paragon menggemparkan dunia maya. Mahasiswi cantik bernama Nada Jiilana Waffiananda ditemukan tewas tergeletak di jalur keluar parkir Mall Paragon Semarang, Selasa 10 Oktober 2023. Dikatakan bahwa Nada melompat dari lantai 4 Mall Paragon sekitar pukul 17.20 WIB.

Dari hasi olah TKP, ditemukan tas yang diduga milik korban berisi kartu identitas seperti KTP, Kartu Tanda Mahasiswa Unnes, dan secarik surat wasiat.

            "Mom, sorry for cannot being as strong as u wish. I have a birthday gift for you, delivered at Hani's kost. I wish i can give it to you by myself, sorry. Thank you for always thinking about me, care about me. And sorry if I always making u sad. I love you, always. Jangan lupa berdo'a buat aku, ya. Sekali maaf  mih, aku nyerah..." 

            Kasus kasus bunuh diri belakangan ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental tidak bisa dibiarkan begitu saja. Beberapa yang viral di media sosial mengundang perhatian publik dengan respon yang beragam. Yang saya sayangkan adalah banyak respon publik yang justru menjadikan apa yang dilakukan nada sebagai model yang layak dicontoh. Seperti banyaknya komen dalam video berita Nada yang bertuliskan, "Nada, kenapa kamu gak ajak aku si?", "Mau ikut Nada", "Jangan lama-lama jangan ditunda. Gass". Banyak dari mereka yang justru merasa terinspirasi oleh tindakan Nada. Berita bunuh diri seolah menjadi pemantik bagi publik untuk melakukan hal serupa. Ini tidak bisa dibenarkan.

            Lalu sebenarnya apa yang melatarbelakangi mahasiswa memilih mengakhiri hidupnya seperti itu? Rio Candra Pratama, S.Psi., M.Psi., Psikolog Unigro mengatakan bahwa ada banyak faktor yang mungkin menjadi penyebab seorang mahasiswa bunuh diri, mulai dari masalah percintaan, rekanan sebaya (peer pressure), barrier family, dan sebagainya. Menurutnya tindakan ini dipicu dari ketidakmampuan seseorang untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapinya.

Stres Dan Depresi Memicu Pikiran Bunuh Diri

            Menurut Dosen Psikologi Klinis IAIN Kediri, Tatik Imadatus, M.Psi., beberapa kasus bunuh diri biasanya diawali oleh perilaku murung yang disebabkan oleh stress dan depresi yang akhirnya timbul pikiran untuk mengakhiri hidup.

            Depresi sendiri adalah kondisi yang ditandai seseorang mengalami perasaan sedih yang berkepanjangan hingga kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, perubahan pola tidur dan nafsu makan. Sedangkan stress adalah respon tubuh terhadap tekanan fisik atau emosional yang dapat mengganggu keseimbangan mental seseorang. Stres yang tidak ditangani dengan baik, akan memicu depresi.

            Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengatahui bagaimana mencari pertolongan menghadapi stress dan depresi. (1) Mengenali tanda-tanda stres dan depresi, seperti perasaan sedih yang berkepanjangan, gangguan konsentrasi, perasaan cemas dan gelisah, hilangnya minat dalam aktivitas sehati-hari, perubahan pola tidur dan nafsu makan. (2) Menghubungi tenaga professional. (3) Bergabung dengan kelompok dukungan, biasanya terdiri dari orang-orang yang mengalami masalah serupa, sehingga dapat saling memberi dukungan. (4) Membagikan pengalaman dengan orang terdekat. Pilihlah orang yang dipercaya dan nyaman untuk bercerita agar kamu merasa lebih lega.

            Selain pertolongan dalam menghadapi stress dan depresi, penting juga untuk mengetahui langkah-langkah terhadap pikiran bunuh diri. Berikut langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah pikiran bunuh diru: (1) Mencari dukungan keluarga dan teman. Cari dukungan dan jangan berpikir bahwa kamu sendiri dalam menanggapi masalah. (2) Mengelola stress dengan baik, seperti mengalihkan ke hal-hal yang menyenangkan (meditasi dan olahraga). (3) Menghindari isolasi sosial. Penting bagi kita untuk tetap terhubung dengan orang-orang disekitar kita. (4) Membangun rencana keamanan, seperti memiliki daftar nomor telepon penting yang dapat dihubungi dalam keadaan krisis.

            Menghadapi stres dan depresi, mencari pertolongan adalah langkah terpenting dan berani. Tidak ada yang salah atau memalukan dalam meminta bantuan mengatasi kesehatan mental. Jangan pernah ragu untuk mencari pertolongan. Jaga selalu kesehatan mental dengan baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun