Setelah beberapa waktu lalu, saya sudah mengupas tentang wisata Kalikebo, mulai dari route perjalanan juga sejarah tentang Kalikebo, kali ini saya akan menulis kembali tentang wisata Kalikebo dengan berbagai fasilitasnya.
Kalikebo, yang dulu hanya sebuah tempat yang dipandang sebelah mata, sekarang sudah mulai dilirik para wisatawan seiring dengan berkembangnya tempat ini.
Masyarakat sudah begitu jenuh juga bosan dengan hingar bingar perkotaan, sehingga tempat yang sepi dan sejuk menjadi sebuah solusi pilihan.
Sekedar informasi, Kalikebo dulu ramai dibicarakan setelah warga Slumbung yang transmigrasi ke Aceh kembali kesini pasca kerusuhan yang terjadi di Aceh pada tahun 1990an. Pemerintah merelokasi warga Slumbung ke wilayah Kalikebo. Dulu, Kalikebo adalah tempat yang terisolir. Fasilitas yang tersedia di tempat tersebut sangat terbatas. Tidak ada akses listrik, air bersih juga saluran internet bahkan medan untuk sampai ke tempat tersebut sangat berat. Kita harus melewati jalan terjal yang naik turun, jalan penuh bebatuan serta licin dikiri kanan bahu jalan, sehingga sangat berbahaya bagi para pengguna jalan.
Kalau dulu ada sekitar 200an Kepala Keluarga, sekarang tinggal 29 warga yang tinggal di Kalikebo. Sebagian besar dari mereka pergi merantau ke kota untuk mencari penghasilan yang lebih baik.
Kalikebo kini terus berbenah. Kalikebo sekarang sudah jauh berbeda dengan Kalikebo yang dulu. Kalikebo tidak pernah menyerah dengan keadaan. Kalikebo ingin menyulap dirinya, dari wilayah yang terisolir menjadi wilayah yang potensial serta ramai dikunjungi wisatawan.
