Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jangan Terjebak Riya' saat Mudik lebaran

13 April 2022   18:56 Diperbarui: 13 April 2022   19:06 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://asset.kompas.com

Beberapa waktu lalu, bapak Presiden RI, bapak Joko Widodo mengeluarkan satu statemen tentang perbedaan "Mudik" dan "Pulang Kampung" yang mengundang banyak kontroversi.

Prof. Dr. Rahayu  Surtiati Hidayat, ahli bahasa dan juga merupakan Guru Besar Linguistik Fakultas Ilmu Budaya dari Universitas Indonesia berpendapat bahwa mudik dan pulang memang memiliki arti yang berbeda, bukan sama arti seperti yang terdapat dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI). Sumber: https://news.detik.com/)

Mudik merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia pada saat menjelang lebaran, biasanya dilakukan seorang perantau untuk pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga dalam rangka menikmati suasana hari raya. Tujuan mudik tidak harus ke kampung halaman asal, tetapi bisa juga ke kampung halaman saudaranya. 

Sedangkan pulang kampung memiliki arti pulang ke rumah atau kembali ke tempat asalnya, dimana seseorang akan menetap dikampung halaman dan tidak kembali lagi ke kota. Alasan seseorang untuk pulang kampung bisa jadi karena ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), karena kontrak kerja sudah habis atau karena sudah tidak lagi memiliki pekerjaan di kota.

Jadi, memang antara mudik dan pulang kampung memiliki makna yang berbeda.

Apalagi sudah dua tahun belakangan ini, pemerintah melarang untuk mudik. Dan tahun ini, pemerintah memberikan kelonggaran tentang aturan mudik, asal pemudik sudah vaksinasi booster.

Akan tetapi, disini, penulis tidak akan membahas tentang perbedaan atau persamaan antara keduanya, tetapi, hanya akan membahas tentang beberapa anggapan bahwa mudik seringkali dijadikan sebagai ajang pamer atau menunjukkan kesuksesan seseorang saat berada dirantau.

Mudik menjadi kebiasaan serta tradisi yang sudah terjadi bertahun-tahun dan pelaksanaannya menjelang atau sebelum hari raya idul fitri. Tiap kali "musim mudik", jalanan akan penuh sesak dengan para pemudik dan kendaraan, baik kendaraan umum maupun pribadi. Libur panjang sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri digunakan sebaik-baiknya bagi sebagian besar orang untuk mudik.

Dan tak ayal lagi, saat mudik, semua kendaraan umum akan melejit tarifnya. Tiket kereta api, satu-satunya transportasi darat yang murah meriah serta paling nyaman sudah habis dipesan para pemudik jauh hari sebelum hari raya. Tapi bagaimanapun juga, semahal apapun harga tiket, tetap akan dibeli, karena lebaran adalah satu-satunya moment yang paling dinanti bagi sebagian besar perantau. Selain ada libur hari raya, para pekerja biasanya juga mendapat cuti tahunan yang bisa diambil saat hari raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun