Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Waspada Kejahatan di Media Sosial

15 Maret 2022   08:38 Diperbarui: 18 Maret 2022   03:59 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi gambar: www.cnnindonesia.com

Singkat cerita, Dian dan Agus menjadi berteman meskipun sebatas di dunia maya. Pertemanan mereka meningkat menjadi lebih intens, dan selanjutnya saling bertukar nomor WhatsApp.

Agus, pemuda tampan yang "mengaku" menjadi seorang polisi semakin memberikan perhatian yang lebih kepada Dian, hingga Dian pun merasa tersanjung, karena suami Dian yang juga sama-sama menjadi seorang PNS terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk memberikan perhatian yang lebih kepada Dian.

Suatu hari, entah bagaimana awal mulanya, antara Dian dan Agus terlibat dalam satu pembicaraan yang serius melalui video call. 

Dan yang terjadi kemudian, Dian mau melakukan apa yang diminta Agus dan bersedia melakukan perintahnya untuk melucuti pakaiannya dengan dalih "serius" dalam menjalin satu hubungan.

Ada sesuatu yang tidak diketahui Dian di balik itu semua. Secara diam-diam Agus merekam semua percakapan mereka berdua dan berhasil men-screenshoot gambar Dian.

Bukti percakapan mereka dijadikan alat untuk  mengancam Dian, dan Agus pun akan menyebarluaskan gambar serta video mesum mereka berdua apabila Dian tidak menuruti kemauan Agus untuk mentransfer sejumlah uang ke rekeningnya.

Dan itu ternyata bukan ancaman terakhir Agus. Meskipun sudah berhasil memoroti uang dari Dian, ternyata Agus terus mengancam dengan cara yang sama.

Ternyata "Agus" tidak betul-betul ingin menjalin hubungan serius dengan Dian, tetapi hanya memanfaatkan Dian sebagai ATM yang bisa dikeruknya.

Dan masih banyak kasus lain selain seperti kasus Santi dan Dian. Masih banyak Santi dan Dian lain yang terjebak dalam permainan nakal dan penipuan  di media sosial.

Bukan media sosialnya yang salah sih, tapi kita sebagai pengguna yang kurang waspada serta bijak dalam menggunakannya.

Jangan sampai kasus seperti yang dialami Santi dan Dian itu menimpa kita serta teman kita. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan antara lain:

  1. Selektif menerima permintaan pertemanan terutama dari orang yang tidak kita kenal
  2. Jangan tertipu dengan foto profil di media sosial
  3. Jangan sekali-kali mentransfer uang kepada orang yang baru kenal di dunia maya karena bukan jaminan mereka akan berhenti di situ.
  4. Berhati-hati apabila diminta melakukan sesuatu di luar batas kewajaran
  5. Jangan segan melaporkan kepada pihak yang berwajib apabila merasa ada kejanggalan yang mengarah kepada penipuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun