Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perjalanan Spiritual Nabi Muhammad SAW dalam Peristiwa Isra Miraj

22 Februari 2022   09:00 Diperbarui: 22 Februari 2022   09:43 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://assets.pikiran-rakyat.com/

Bulan ini adalah bulan Rajab. Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang didalamnya ada peristiwa penting dalam Islam, yaitu peristiwa Isra' Mikraj Nabi Muhammad saw.

Dalam Surat Al Isra' ayat 1 disebutkan:

Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. Al Isra' : 1) Terjemah Kemenag 2002.

Isra' artinya perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjidil haram ke masjidil Aqsa, sedangkan Mikraj artinya perjalanan nabi Muhammad saw dari masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha.

Perjalanan spiritual nabi Muhammad saw pada peristiwa Isra' Mikraj tersebut terjadi satu tahun sebelum nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah atau pada tahun ke sepuluh kenabian Nabi Muhammad saw.

Isra' Mikraj merupakan peristiwa besar dan ajaib dan merupakan mukjizat Nabi Muhammad saw.. Peristiwa itu terjadi justru pada saat Nabi saw. menderita kesusahan dan ujian besar. Kesusahan karena beliau baru saja ditinggal oleh dua orang yang mengasihi dan menyayanginya, yaitu Siti Khodijah (istrinya) dan Abu Thalib (pamannya). Persitiwa wafatnya dua orang tersebut disebut dengan 'amul husni yang artinya tahun duka cita. Oleh Allah swt. peristiwa Isra' Mikraj itu dimaksudkan untuk menambah kekuatan iman dalam berjuang menegakkan kebenaran, bahkan menjadi ujian bagi muslimin, apakah mereka percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu, yaitu perjalanan beratus mil itu, serta menembus langit hanya ditempuh semalam saja.

Pada peristiwa Isra' Mikraj, sebelum tiba di Yerussalem, nabi Muhammad saw sempat singgah dibeberapa tempat antara lain: Madyan, Bukit Tursina, dan Bethlehem. Selain itu, Nabi Muhammad saw juga diperlihatkan beberapa tamsil atau gambaran peristiwa, supaya nabi Muhammad saw bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Antara lain Nabi Muhammad saw diperlihatkan kejadian seperti berikut:

  • Nabi Muhammad saw melihat ada orang yang memanen padi, ketika bagian depan dipanen, bagian belakang sudah masuk waktu panen. Begitu belakang belum selesai dipanen, bagian depan sudah waktunya memanen lagi begitu seterusnya. Itu adalah gambaran oarng yang suka bersedekah jariyah.
  • Nabi Muhammad saw melihat orang yang memukul kepalanya sendiri secara terus menerus. Itu adalah gambaran orang yang enggan melaksanakan shalat.
  • Nabi Muhammad saw melihat kuburan yang baunya harusm. Itu adalah kuburan Dewi Masithah yang direbus Firaun karena mempertahankan keimanan kepada Allah Swt.
  • Nabi Muhammad saw melihat orang yang sedang makan. Didepannya ada dua hidangan, hidangan yang lezat dan hidangan yang busuk. Tapi anehnya, dia justru memilih hidangan yang busuk. Itu adalah gambaran umat manusia yang lebih meilih berbuat hina dan jelek daripada berbuat kebaikan.
  • Nabi Muhammad saw melihat orang yang menggunting lidahnya sendiri, itu adalah gambaran orang yang suka menyebarkan fitnah.

Isra Mikraj merupakan satu perjalanan spiritual karena banyak hal yang kalau dikaji secara logika, ilmu dan pengetahuan kita belum sampai pada kecanggihan tehnologi saat itu. Apa saja?

1. Peristiwa Isra' hanya terjadi dalam waktu satu malam saja. Jarak tempuh antara masjidil haram ke masjidil aqsa adalah 1239 Kilometer. Jarak tersebut apabila ditempuh menggunakan kuda adalah selama sebulan. Padahal saat itu, belum ada transportasi canggih seperti saat ini.

2. Peristiwa mikraj yang menembus langit ke tujuh ditempuh pada malam hari itu juga. Peristiwa Isra' Mikraj Nabi Muhammad saw dikisahkan mengendarai  Buraq. Dalam karya milik Annemarie Schimmel yang berjudul, Dan Muhammad Adalah Utusan Allah Cahaya Purnama Kekasih Tuhan, mengutip Mi'rajiyye karya Ghanizade asal Turki abad ke-17, menggambarkan sosok Buraq sebagai seekor binatang berkaki empat yang lebih besar dari seekor keledai dan lebih kecil dari seekor kuda. Buraq diambil dari kata berbahasa Arab "Al-Barqu" yang artinya kilat. Jadi, Buraq dikisahkan memiliki kecepatan  seperti kilat. Kecepatannya bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal sehingga Buraq termasuk salah satu tanda kebesaran Allah SWT.

Setelah nabi Muhammad saw bertemu dengan Allah Swt di Sidratul Muntaha, nabi Muhammad saw menerima perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu seperti yang dilaksanakan umat Islam hingga sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun