Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ciptakan Cinta Suci, Hindari Cinta Toxic

13 Februari 2022   12:25 Diperbarui: 13 Februari 2022   12:33 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.cahayaislam.id/

Cinta kepada lawan jenis adalah suatu perasaan yang sangat indah dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Jatuh cinta kepada lawan jenis memiliki makna yang berbeda dengan cinta-cinta yang lain, seperti cinta kepada pekerjaan, jabatan, kesenangan, harta kekayaan, benda tertentu atau  bahkan perasaan cinta kepada yang lainnya, seperti kepada orang tua, saudara, anak, sahabat dan lain-lain.

Ada beberapa istilah yang ada kaitannya dengan perasaan jatuh cinta. Ada cinta monyet, ada cinta pada pandangan pertama, ada cinta suci, ada cinta abadi pun ada cinta toxic.

Cinta kepada lawan jenis, sering dimaknai sebagai cinta birahi. Cinta kepada lawan jenis pada akhirnya ingin dimuarakan pada sebuah mahligai perkawinan yang pada akhirnya mengarah kepada keinginan membangun sebuah rumah tangga yang akan memberikan keturunan sebagai buah cinta kasih yang telah dipupuk sebelumnya.

Semua cinta, pada awalnya adalah indah. Sebagai pelaku, semua manusia harus pandai-pandai memupuk cinta yang dimiliki agar tidak memudar di telan masa.

Jatuh cinta bisa dialami oleh siapa saja tanpa membedakan ras, jenis kelamin, strata sosial, warna kulit bahkan agama. Cinta bisa dimiliki oleh siapa saja, laki-laki, perempuan, orang yang cacat fisik, sehat, orang kulit hitam, putih, orang bermata sipit dan  sebagainya. Cinta bisa datang kapan saja, pun akan pergi kapan saja tanpa bisa direncanakan.

Kepada siapa kita kan menjatuhkan rasa cintapun tetap menjadi sebuah rahasia yang tidak pernah bisa dipecahkan. Perasaan cinta yang murni tidak akan memandang harta, jabatan, pangkat, derajat. Karena itu orang bisa mengalami cinta buta, karena nalar kita telah dibutakan oleh perasaan cinta, meskipun ada juga cinta yang logis dan rasional dimana perasaan cinta telah dimanipulasi dengan logika serta pandangan jauh ke depan.

Alangkah baiknya kalau kita mengkaji lebih jauh tentang type cinta agar kita dapat membedakan jenis cinta yang kita memiliki. Filosof Yunani kuno membedakan rasa cinta menjadi delapan (8) type cinta, yaitu:

  • Cinta eros. Cinta eros atau erotis adalah jenis cinta yang mengedepankan gairah dan birahi. Cinta jenis ini bersumber pada gairah seksualitas, sehingga fisik menjadi daya tarik utama pada type cinta jenis ini. Cinta eros mudah datang serta gampang hilang seiring dengan lenyapnya daya tarik yang membuat kita jatuh cinta.
  • Cinta Philia. Cinta jenis ini dinamakan dengan perasaan kasih sayang. Cinta philia adalah jenis cinta kasih kepada sahabat serta teman karib dimana ada keinginan untuk memberi tanpa mengharap balasan. Cinta kasih jenis ini adalah cinta suci yang tanpa pamrih, karena murni ada ikatan batin dalam hati.
  • Cinta Philautia. Jenis cinta ini adalah rasa kekaguman kepada diri sendiri (merasa cantik, merasa pandai, merasa dibutuhkan orang lain), oleh karena itu ada perasaan ingin dipuja, dikagumi dan pada akhirnya adalah perasaan bangga pada diri sendiri dan menyombongkan diri. Cinta philautia yang berlebihan akan membuat seseorang memiliki rasa "percaya diri" yang tinggi, sehingga ada anggapan kalau tidak ada orang lain yang ada diatasnya. Apabila rasa cinta jenis ini tidak bisa dikendalikan, akan menimbulkan efek yang negatif apabila sesuatu yang buruk terjadi pada dirinya. Mereka akan syok serta memiliki rasa keputusasaan yang hebat apabila sedang terpuruk.
  • Cinta Storge. Cinta storge hampir sama dengan cinta philia, hanya saja cinta jenis ini lebih kepada kasih sayang antara orang tua kepada anak, kepada saudara juga kepada kerabat. Cinta storge adalah jenis cinta cinta kasih tanpa alasan, karena ada ikatan batin yang kuat dalam sebuah hubungan kekerabatan.
  • Cinta Pragma. Cinta pragma dimaknai sebagi cinta abadi, karena lahir dari logika serta rasionalitas dan tidak semata karena gairah sesaat. Cinta ini tidak memandang fisik serta harta sebagai satu-satunya alasan untuk jatuh cinta. Cinta pragma selalu memikirkan akibat dari semua perbuatan yang dilakukan.
  • Cinta Ludus. Ini adalah jenis cinta yang tidak memiliki komitmen serta keterikatan. Cinta ini hanya mengedepankan kesenangan sesaat, seperti cinta monyet yang mengumbar rayuan. Begitu rasa senang sudah hilang, hilang sudah rasa cinta.
  • Cinta Mania. Cinta ini adalah cinta yang obsesif dan dipenuhi rasa fanatisme yang tinggi, serta penuh dengan kecemburuan sehingga cenderung posesif. Pemilik cinta jenis ini takut kehilangan orang yang dicintainya, sehingga akan melakukan apa saja asal  orang dicintai selalu bersamanya. Dia cenderung menjadi budak cinta (bucin) serta takut ditinggalkan.
  • Cinta Agape. Cinta jenis ini adalah cinta tanpa syarat dan merupakan cinta yang memiliki tingkatan paling tinggi. Ini adalah jenis cinta secara spiritual dan hanya ditujukan kepada Tuhan saja. Tidak ada cinta melebihi cintanya kepada sang Khaliq. (sumber: https://yoursay.suara.com/).

Banyak kasus yang terjadi di sekitar kita, orang yang pada awalnya saling jatuh cinta, tetapi karena didera sebuah permasalahan, cinta tersebut akhirnya harus berakhir. Cinta ini biasanya bersumber karena cinta eros yang tidak diimbangi dengan logika.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi sering bersumber dari permasalahan ekonomi yang terjadi, bahkan tak jarang juga bersumber dari kekurangpuasan salah satu pihak terhadap pasangan, sehingga tercipta situasi yang memanas. Ketika cinta toxic terjadi, seharusnya dicari akar permasalahan mengapa hal itu sampai terjadi. Setelah masalah ditemukan, barulah dicari solusinya. Solusi yang hendak diambil hendaknya mengarah kepada perdamaian kedua belah fihak dan tidak ada fihak yang dirugikan. 

Anak-anakpun semestinya menjadi prioritas pertama untuk tidak menjadi korban. Masing-masing fihak hendaknya introspeksi diri serta tidak menganggap dirinya yang paling benar. Melibatkan orang ketiga serta orang lain, sebaiknya dihindari terlebih dahulu. Intinya, bicarakan dari hati ke hati untuk bisa saling menerima kritik dan saran serta masukan. Kedua belah pihak harus legawa serta tidak menganggap dirinya adalah fihak yang dirugikan.  

Di moment Valentine day, adalah moment yang paling pas untuk kita minta maaf serta menyampaikan rasa cinta kepada orang yang kita sayangi, terlebih apabila kita memiliki masalah dengan pasangan, meskipun sebenarnya  perasaan cinta harus selalu ada dalam diri kita tanpa mengenal waktu kapan harus diungkapkan. Cintanya orang dewasa, bukan sekedar cinta birahi yang hanya berorientaasi pada hawa nafsu, tetapi berpandangan jauh ke depan untuk bisa menciptakan situasi yang damai, tentram, tenang saling memberi dan menerima sehingga tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun