Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masyarakat Butuh Layanan Kesehatan yang Memasyarakat

8 Februari 2022   21:59 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:20 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Hindari alkohol. Karena alkohol terbukti merusak sel dendritik, yaitu komponen penting dalam sistem kekebalan tubuh.

5. Kelola stress. Biasakan fikiran selalu rileks.

6. Bersosialisasi dengan orang sekitar. Ketika kita memiliki masalah, kita butuh orang lain yang bisa mendengarkan keluh kesah kita untuk mengurangi beban fikiran. (sumber : https://hellosehat.com/)

Alangkah baiknya apabila kita rutin memeriksakan kesehatan kita, karena ketika kita menderita suatu penyakit akan bisa dikenali sejak dini. Akan tetapi, sebagian besar orang merasa takut untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka tidak bisa menerima ketika menerima vonis menderita satu penyakit terteentu.

Ketika  sakit, seseorang bisa memilih kemana harus berobat. Tentu saja ini setelah mempertimbangkan beberapa aspek, baik atau buruknya serta semua konsekwensinya. Pilihan yang biasa diambil antara lain:

1. Ke puskesmas. Puskesmas (Pusat Kesehatan masyarakat) sebagai fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan masayarakat menjadi alternatif pertama bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Berobat ke puskesmas adalah cara yang paling banyak diambil bagi warga masyarakat terutama masyarakat desa. Masyarakat lebih memilih berobat ke puskesmas dengan pertimbangan, biayanya lebih murah serta jaraknya lebih mudah dijangkau, karena disetiap kecamatan, pasti ada puskesmas, ditambah lagi dengan puskesmas pembantu.

2. Ke bidan, mantri atau dokter praktek terdekat. Berobat ke tempat ini adalah alternatif yang bisa dipilih selanjutnya. Berobat ke tempat ini lebih fleksibel waktunya. Apalagi, tenaga kesehatan yang ada di desa, mereka mau melayani warga yang sakit selama 24 jam, bahkan mereka bersedia dipanggil dalam situasi tertentu (apabila si pasien tidak kuat datang sendiri). Jadi berobat ke tempat ini lebih nyaman.

3. Ke rumah sakit terdekat. Berobat ke rumah sakit juga bisa menjadi pilihan. Akan tetapi, apabila hendak berobat ke rumah sakit harus terlebih dahulu membawa rujukan atau rekomendasi dari  puskesmas atau dokter faskes pertama terlebih dahulu.

4. Ke paranormal. Bagi sebagian warga, ada yang lebih memilih berobat ke dukun / paranormal. Mereka menganggap, berobat ke tempat ini lebih bisa menghemat biaya. Bahkan, sebagian besar masyarakat (terutama masyarakat desa) mempercayai bahwa penyakit tertentu bisa disembuhkan dengan cara supranatural. 

Sebagai contoh, saat kecelakaan, masyarakat lebih memilih ke "sangkal putung" dari pada harus ke rumah sakit bedah untuk melakukan tindakan operasi. Sakit semacam kanker, tumor, banyak orang yang memilih berobat ke paranormal daripada pengobatan intensif di rumah sakit.

Masyarakat berharap, pemerintah bisa memperingan biaya berobat karena kesehatan adalah hal vital dalam hidup. Selain itu, prosedur yang diambil ketika membutuhkan layanan kesehatan supaya tidak bertele-tele, apalagi apabila dalam kondisi darurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun