Indonesia bahkan dunia, Â saat ini masih dalam cengkraman covid 19. Apalagi muncul varian baru B.1.1.529 Omicron yang berpotensi menjadi masalah besar.
Kecepatan penularan varian baru ini meskipun gejala yang diakibatkan cukup ringan, mencapai 500% atau lima kali lipat dibandingkan dengan virus corona asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan China, tahun 2019 lalu.
Setelah angka kasus harian covid 19 yang sudah melandai akhir-akhir, membuat banyak warga  mulai lengah dan tidak disiplin lagi akan penerapan protokol kesehatan. Warga masyarakat menganggap kalau virus covid 19 sudah berangsur-angsur lenyap.Â
Apalagi pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi vaksinasi dan memberikan vaksinasi kepada semua warga negara. Dimulai dari para abdi negara dibidang kesehatan, guru, aparat negara, para lansia, warga dewasa dan sekarang sudah mulai diwacanakan vaksin untuk anak usia 6 sampai 12 tahun.
Karena banyak yang merasa dirinya sudah terproteksi dengan vaksinasi, ini membuat warga sedikit ceroboh akan pentingnya protokol kesehatan. Padahal, vaksinasi ini tidak bisa 100 % melindungi diri, tetapi harus diimbangi dengan tetap menerapkan 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Merasa diri tidak enak saat berjumpa teman atau relasi apabila tidak berjabat tangan (karena memang ini adalah tradisi menerapkan sopan santun yang sudah ada sejak dulu dan merupakan kebiasaan yang turun temurun) adalah menjadi salah satu dari sekian banyak jenis pelanggaran protokol kesehatan. Bertanya kabar serta mengekspresikan sebuah keakraban bukan hanya dengan cara berjabat tangan saja.
Sebenarnya, anggapan merasa tidak enak ini bisa disingkirkan sejenak demi kebaikan semua fihak. Dan, tak ada seorangpun yang akan menganggap jika kita over protektif, sombong dan lain-lain.Â
Dan ini akan menjadi sebuah kebiasaan baru yang nantinya akan berangsur hilang apabila kondisi sudah bisa dinyatakan benar-benar aman dari pandemi covid 19.
Banyak solusi untuk menyampaikan rasa akrab. Antara lain dengan :
- Saling bertegur sapa didunia maya. Di Whatsapp, facebook, Â sudah tersedia beberapa sticker untuk mengekspresikan hati serta perasaan. Misal tersenyum, cemberut, rindu dan lain-lain
- Memberikan buah tangan. Buah tangan tidak harus mahal, yang terpenting adalah menyenangkan. Karena memberikan sesuatu kepada orang lain tidak bisa dilihat dari seberapa mahal atau murahnya barang tersebut.
- Video call. Cara ini bisa mengekspresikan keakraban karena kita bisa seperti bertatap muka. Kita bisa melihat ekspresi wajahnya saat melakukan video call.
- Menelfon. Tidak semua orang bisa percaya diri melakukan video call. Sebagai alternatif, kita bisa menelfon. Mendengar suara bisa dijadikan cara mengekspresikan keakraban seseorang.
- Main game atau nyanyi bareng via online bisa sebagai cara mengekspresikan keakraban juga.
Selain itu, mulai dibukanya sektor pariwisata, diizinkannya keluar daerah serta diperbolehkannya menggelar hajatan, membuat warga masyarakat seakan-akan "mbruwah" (melaksanakan sesuatu yang ingin dilaksanakan setelah sekian lama tidak diizinkan) tanpa mengingat dan mempedulikan lagi kalau virus covid 19 saat ini masih ada disekitar kita.