Adalah sangat manusiawi kalau setiap orang pernah merasakan jatuh cinta. Hal yang membuat seseorang jatuh cinta sangat beragam. Ada yang jatuh cinta karena pandangan pertama, ada yang jatuh cinta karena ketampanan atau keayuannya, ada yang jatuh cinta karena kepandaiannya, ada yang jatuh cinta karena perhatian dan rasa sayangnya, ada yang jatuh cinta karena kekayaannya, ada lagi yang jatuh cinta karena keshalehannya, ada juga yang karena terbiasa bersama.
Dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Wanita itu dinikahi karena empat hal. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Namun dari empat itu paling utama yang harus jadi perhatian adalah masalah agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat." (HR. Bukhari Muslim).
Dari hadits tersebut jelas sekali kalau kita ingin mencari istri, hendaknya mencari yang pandai dalam hal agama. Hal itu dimaksudkan, setiap ada permasalahan dalam rumah tangga, akan diselesaikan sesuai dengan ajaran Islam.
Permasalahan cinta, apalagi bagi generasi muda, bukan hal yang tabu untuk dibicarakan. Sayapun pernah mengalaminya. Bukan bermaksud membuka rahasia, tapi mungkin ini bisa dijadikan pembelajaran bagi siapa saja. Dari mana ya saya harus bercerita...Singkat cerita, saya pernah menyukai seseorang. Tetapi karena sifat saya yang introvert, saya sangat menjaga gengsi. Saya tidak mau kelihatan kalau saya sedang menyukai seseorang. Tetapi sebenarnya, perasaan yang jauh ada dilubuk hati tidak bisa dipungkiri. Dan ternyata, orang yang saya sukaipun memiliki perasaan yang sama. Kami sama-sama menjaga gengsi masing-masing. Dan wal hasil, ada orang ketiga yang dengan berani mengutarakan perasaannya kepada orang yang saya sukai. Â Anehnya, begitu teman yang saya sukai menceritakan bahwa ada orang yang berusaha mendekatinya, saya tidak pernah menunjukkan rasa cemburu bahkan saya bilang kalau saya mendukungnya. Ah, bodoh sekali saya. Ternyata, baru saya ketahui, kalau niat dan tujuannya bercerita kepada saya sebenarnya ingin mengetahui reaksi saya, apakah ada rasa cemburu atau tidak. Dan itu tidak pernah saya tunjukkan, meskipun hati saya sakit sekali. Tapi, menyesal tidak ada gunanya. Dan sekali lagi, itu adalah masa lalu, yang tidak perlu untuk disesali.
Dan yang bisa kita ambil pelajaran adalah, sebenarnya, tidak ada masalah, meskipun seorang perempuan, untuk mengungkapkan perasaan suka kepada teman prianya, dari pada menahan sakit hati setelahnya.
Apabila seseorang telah menikah, tidak berarti mereka sudah lepas dari permasalahan asmara. Justru, permasalahan akan banyak muncul setelah mereka resmi menjadi suami istri. Masalah yang sering muncul setelah seseorang mengarungi rumah tangga antara lain: masalah ekonomi, masalah anak-anak, masalah orang tua dan mertua, masalah saudara ipar, dan yang terakhir yang sering muncul adalah masalah kehadiran orang ketiga. Orang ketiga disini bisa laki-laki bisa perempuan.
Seseorang merasa nyaman dengan orang lain selain dengan suami atau istrinya, bukan selalu  berarti mereka berselingkuh dan mempunyai maksud untuk membubarkan mahligai perkawinan, tetapi tidak jarang, kehadiran orang lain (dalam rumah tangga) hanya dianggap sebagai teman dekat saja. Mereka sama sekali tidak punya maksud untuk berpisah dengan suami atau istrinya, akan tetapi lebih ke hubungan pertemanan saja.
Apapun itu, kehadiran orang lain dalam sebuah rumah tangga tidak dibenarkan, karena akan memicu terjadinya percekcokan. Oleh karena itu, batas-batas berteman atau relasi kerja harus benar-benar diterapkan,. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam sebuah rumah tangga.
Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qbrb2o320/pesan-rasulullah-saw-untuk-pemuda-yang-ingin-menikah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H