Mohon tunggu...
Bu Dhewix Chantik
Bu Dhewix Chantik Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Guru di kaki Gunung kelud

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bobroknya Jiwa Ini

4 Desember 2017   10:22 Diperbarui: 4 Desember 2017   10:35 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah mengapa ?

Tak  peduli di mana

Sejenak aku berhenti

Mengabaikan sang mentari

Debu yang asik menari di udara

Riang bercanda tanpa dosa

Memeluk peluh yang enggan jatuh 

Menggambar wajah  lusuh

Nanar mata melihat sekitar

Tersesat aku dalam belukar

Sepi  tak berpenghuni

hanya alam yang bernyanyi

Jiwa ini mulai bertanya 

Kemana lagi aku 'kan melangkah ?

Apa yang aku inginkan ?

Mengapa luka makin mengganga ?

Noda  dalam jiwa dianggap biasa

Berlumuran dosa tak terasa

Budi Pekerti seakan mati

Surga  dan neraka tiada arti

Manusia macam apa aku ini ?

Congkak menantang  Tuhan

Sesal di hati tak terbukti

Salah jadi sebuah pembenaran

Dalam belukar jiwaku kelelahan

Tersungkur diantara akar akar

Cahaya redup jelas menyambut

Mengajarkanku suatu arti hidup

Penyesalan perlahan merasuki jiwa

Membawa raga menengadah di atas sajadah

Mengalirkan lantunan do'a dari  sanubari

Mengobati Jiwa yang bobrok ini.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun