Seperti pada poin pertama yaitu internal manajemen atau tata kelola perguruan tinggi. (Aufa Akmal Raditya, 2016) Tata kelola manajemen menjadi hal yang penting dikarenakan setiap poin manajemen berkaitan dengan kinerja para dosen, bagian administrasi, dan mahasiswa itu sendiri. Sistem manajemen yang kurang baik akan mempengaruhi seluruh factor di dalamnya. Bahkan dalam melaksanakan tugas, contohnya dosen masih dibebani tugas untuk mampu dalam membidangi seluruh bidang di mata perkuliahan.
Selain itu di bagian administrasi juga dituntut untuk mampu memberikan inovasi di dunia digital. Dikarenakan perkembangan dunia yang melek digital menuntut agar mampu dengan keberhasilan jejak digital dalam mempermudah kinerja manusia. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mampu memenuhi ekspetasi dosen dalam pemahaman materi yang ada di perkuliahan. Padahal di sisi lain, penyampaian atau media yang digunakan sama sekali belum maksimal dikarenakan keterbatasan kemampuan mahasiswa yang berbeda-beda. (Riyani, 2012)
Melihat perkembangan di beberapa bidang yang belum maksimal dapat menjadi penyebab kendala dalam peningkatan SDM. Namun banyak hal yang telah diusahakan dalam menutup kekurangan di beberapa bidang. Salah satunya dengan adanya digitalisasi tata kelola yang baik sehingga sebuah perguruan tinggi dapat melaksanakan tata kelola yang baik.Â
Dengan adanya digitalisasi tata kelola, kinerja dari dosen, bagian administrasi, dan mahasiswa menjadi lebih efisien dan efektif. Tidak hanya itu, pelatihan dalam bidang digital sebagai upaya untuk melangkah ke arah kemajuan perkembangan teknologi telah banyak dilakukan di berbagai lembaga pelatihan. (Trisiana, 2020)
Perkembangan digital mungkin menjadi momok tersendiri sebagian elemen yang minim digital. Dari sisi lain perkembangan digital menjadi tantangan para elemen di seluruh bidang untuk berkembang dan mampu beradaptasi dengan dunia digital. Majunya suatu negara di negara berkembangan menjadi impian seluruh bidang di dalamnya.
Sumber daya manusia menjadi tonggak jalannya kehidupan suatu negara. Bukan hanya di bagian ekonomi saja, pembangunan secara bidang pendidikan, sosial, dan budaya juga merupakan factor penting yang menjadi pelengkap dan menjadi unsur pokok. SDM yang baik dari segi pendidikan yang pada dasarnya telah dibentuk dengan baik sejak dini mampu menjadi factor penentu bagaimana kehidupan masa yang akan datang.
Perkembangan ilmu teknologi yang dikuasai dapat memberikan pengaruh besar pada inovasi-inovasi yang menunjang keberhasilan tujuan pembangunan. Pendidikan yang memiliki tujuan mencerdaskan bangsa membentuk generasi-generasi yang semakin melek kemajuan zaman. (Supardan, 2008)
Pada akhirnya, seluruh komponen pembangunan pendidikan mulai dari guru/dosen, kurikulum, dan infrastruktur pendukung perlu dikembangkan dengan tata nilai yang mengarah pada usaha mandiri, kreativitas, tingkah pola yang jujur, pantang putus asa, dan kerja keras sebagai dasar tindakan. Hal ini sekaligus untuk menjaga agar iklim perekonomian tidak semakin bubrah (rusak).Â
Karena ada ungkapan menarik yang mengatakan bahwa bisa sangat mudah menebak apakah di masa depan suatu komunitas penduduk akan dapat hidup sejahtera ataukah tidak, dengan salah satunya mengamati dari kualitas sistem pendidikan. Pendidikan akan terus menjadi faktor eksogen yang sedikit banyak memengaruhi bagaimana pelaku perekonomian mengatasi tantangan-tantangan pembangunan. Semoga saja seluruh elemen dan pemerintah semakin sadar untuk terus menggiatkan perbaikan sistem pendidikan sesuai dengan kapasitas sosialnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H