Ibu
Angin mengarahkan layarmu
Ke dermaga penantian
Ringkih
Menderu senja
Melawan lupa
Ibu
Masa itu telah berlalu
Aku yang selalu mengadu dan merayu
Dipelukkan luka
Mencabik cabik relung jiwamu
Ibu
Sebait luka
Menggenggam sesal di pokok pikiranku
Dibayar tunai prosa kehidupan
Sajak sajak nasehatmu menjadi bait petuah
Paragraf paragraf kehidupan yang panjang
Mengarang dunia sang balada
Mustajab dalam doa doa saktimu
Ibu
kucium keikhlasan
Dari cinta tak berkesudahan
Kasih tak bertepi
Memberi kebahagiaan
Â
Ibu
Tempat hamba belajar ikhlas
Tanpa menitikkan kesedihan
Menikmati luka
Menangis bahagia
Mengeja makna demi makna
Ibu
Taatku padamu adalah ibadah
Patuh ku padamu adalah ikhlas
Takutku padamu adalah kasih
Beranikah padamu adalah sayang
Karena engkau adalah cinta di atas duniaku
Engkaulah ibuku Bidadari surga
Do'a Mustajab di seantero jagad,
menembus langit menggetarkan hati. Do'a ibu menyertai
langkah demi langkah kehidupan....
Ketulusan yang menguatkan seisi dunia
Keikhlasan hati yang tak pernah mati sepanjang masa
Engkaulah bidadariku wahai ibu...
Akulah wanita yang kini belajar menjadi bidadari sejati...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H