Mohon tunggu...
Sri Defina
Sri Defina Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tikus Hancurkan Ratusan Hektare Sawah di Subang

1 Maret 2019   23:20 Diperbarui: 2 Maret 2019   00:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah harus nolongin (meme editan pribadi)

Bertani memang sungguh tidak mudah. Ada berbagai macam kendala yang dihadapi petani. Mulai dari cuaca yang kadang tidak bersahabat, sehingga sawah kadang kering, kadang kebanjiran. Atau juga serangan penyakit dan hama tanaman. Mulai dari jamur, wereng, sampai tikus pun menjadi musuh petani.

Binatang mamalia yang satu itu, kini sedang menyerang ratusan hektare sawah di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Ada sekitar tiga ratusan hektare sawah petani yang kini sedang digerogoti tikus. Rata-rata padi di sawah itu berusia 1-2 bulan. Besar kemungkinan, para petani akan mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus itu.

Rujukan

Serangan tikus (meme editan pribadi)
Serangan tikus (meme editan pribadi)
Menurut informasi yang sudah beredar, serangan hama tikus itu sudah berlangsung hampir selama seminggu terakhir. 

Masalah hama itu bisa saja diantisipasi dengan penyemprotan obat. Akan tetapi, bila dosis yang diberikan tidak tepat, padi petani malah bisa rusak atau penyakitan. Akibatnya, ada juga resiko gagal panen.

Meski sudah ada penanganan, tapi bukan tidak mungkin serangan hama tikus itu bisa meluas ke ratusan hektare sawah lain. Bila itu terjadi, maka akan jadi ancaman serius bagi produksi padi kita. Karena bagaimanapun juga, Subang adalah salah satu produsen padi terbesar. Subang juga merupakan pemasok beras ke Jakarta. Bila pasokan beras ke Jakarta terganggu, maka stabilitas nasional rentan terancam.

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri mengakui bahwa Subang adalah lumbung padi yang sangat produktif. Wilayah itu bahkan dianggap bisa panen padi setiap bulan, secara bergiliran. Produktivitasnya pun cukup tinggi, yakni rata-rata 7,2 ton gabah per hektare. 

Meski sejauh ini Subang juga terbukti tahan banting. Sudah beberapa kali mereka dihajar kekeringan, kebanjiran, dan hama. Tapi produksi padinya selalu bisa melampaui ekspektasi.

Pemerintah harus nolongin (meme editan pribadi)
Pemerintah harus nolongin (meme editan pribadi)
Namun bukan berarti ancaman hama tikus kali ini bisa diremehkan. Tetap perlu penanganan. Butuh kerja sama banyak pihak untuk mengantisipasi makin meluasnya gangguan hama tikus. Mungkin tidak cukup dari dinas pertanian setempat. Tapi perlu campur tangan dari Kementan pusat, karena potensi Subang mengganggu pasokan ke Jakarta, Ibukota negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun