Bencana serupa jaman Nabi Nuh, kini terjadi di lahan pertanian di Bengkulu. Lebih tepatnya, 15 hektare sawah di kawasan Bioa Baes, Desa Tabeak Kauk, Kecamatan Lebong, Bengkulu, hancur diterjang air bah. Akibatnya, lahan sawah itu tertutup oleh material pasir dan batu dari aliran sungai Bioa Baes. Padahal mayoritas lahan di sana baru ditanami padi.
Beberapa pemberitaan menyebutkan, bencana air bah itu terjadi karena beberapa hari ini Kabupaten Lebong terutama di kawasan Lebong Atas hingga Lebong Sakti, diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, terutama pada sore hari hingga malam.
Ditambah lagi, jika hujan deras sungai Bioa Baes dipastikan meluap jika hujan deras. Hal ini dikarenakan alur sungai telah mengalami pendangkalan. Sementara sawah masyarakat, banyak berada di samping aliran sungai, sehingga ketika air meluap air sungai beserta material batu dan pasir langsung masuk ke persawahan petani.
Oleh karena itu, petani maupun kepala desa di sana sudah pasrah bila 15 hektar sawah mereka akan gagal panen tahun ini. Karena sawah itu terkena material pasir dan batu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H