Mohon tunggu...
sri ayu mega nurazmi
sri ayu mega nurazmi Mohon Tunggu... Ilmuwan - 6A jurnalistik

Keikhlasan adalah simbol ketenangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tingkatkan Pendidikan bagi Daerah Terpencil

17 Maret 2020   22:14 Diperbarui: 17 Maret 2020   22:09 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TINGKATKAN PENDIDIKAN BAGI DAERAH TERPENCIL

Dijaman yang semakin maju dan berkembang ini dunia pendidikan sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan ditahun sebelumnya, namun meskipun dijaman sekarang sistem pendidikan di Indonesia semakin maju dengan pesat masih ada beberapa daerah yang kurang akan pendidikan yang layak.  

Pemerintah kurang menanggapi kasus-kasus seperti pemberdayaan sekolah gratis atau perbaikan gedung sekolah yang ada di daerah-daerah terpencil bahkan baru-baru ini saya dikagetkan dengan berita di salah satu daerah riau sekolah yang tidak ada gurunya tentu ini sangat memprihatinkan bukan.

Ada lagi kasus sekolah yang kekurangan bangku dan meja juga murid-murid yang tidak memiliki seragam sekolah semua ini karena mega tidak mampu untuk membeli seragam dan keperluan sekolah lainnya. 

Seharusnya dengan hal-hal seperti ini Pemerintah dapat menilai tentang pendidikan yang memang sudah menjadi hak setiap manusia baik didaerah ataupun di kota namun sayangnya hal seperti ini kurang dilirik oleh Pemerintah.

Kurangnya pendidikan yang layak akan menjadikan masyarakat yang buta akan baca tulis bahkan,seharusnya pemerintah menyebarkan para pendidik disemua wilayah terpencil yang memang membutuhkan tenaga pendidik.

Mahalnya biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat membuat beberapa orang tua memilih untuk tidak melanjutkan sekolah anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi alhasil banyak anak-anak yang masih di bawah umur sudah harus bekerja untuk membatu menghidupi keluarganya.  

Bahkan tidak sedikit orang tua yang memilih menikahkan anaknya dari pada menyekolahkan anaknya karena mereka berfikir pendidikan tingggi tidak menjamin untuk mendapatkan pekerjaan yang layak,mereka menganggap pendidikan tinggi itu tidaklah terlalu penting oleh karena itu pemerintah harus memberikan penyuluhan tentang betapa pentingnya pendidikan bagi anak-anak kita anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa. 

Dan sekarang setelah kementrian pendidikan diganti oleh Nadiem Anwar Makarim ada banyak hal-hal tentanng pendidikan yang diperbaharui seperti UN yang akan dihapuskan dengan alasan karna UN bukan menjadi suatu tolak ukur Nilai prestasi belajar siswa selama 9 tahun. 

Sebagian elemen masyarakat masih bersikap kontra dan ada beberapa elemen anggota pemerintahan yang merasa ini sudah terlamabat namun Nadien mencetuskan tidak ada kata terlamabat untuk memulai suatu perubahan yang menuju lebih baik. Kebijakan tersebut akan mulai diterapkan ditahun 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun