Mohon tunggu...
Sri Ardana
Sri Ardana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi PIAUD UIN SU-19

Dengan berkarya kamu bisa mengenal berbagai rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Separuh Hidupku di Malam Kesunyian

11 Februari 2024   18:37 Diperbarui: 11 Februari 2024   18:49 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
by. dok.pribadi pixellab Sri Ardana

Separuh Hidupku di Malam Kesunyian

Aku punya hati yang bernadakan cinta. Tidak semua mampu mengalunkan dengan syair indah, namun semua menganggumi keindahan. Aku tak bisa membiarkan cinta merasa kesunyian pada malam-malamku. Terkadang aku menjadikannya sebagai kekasih yang tiada henti aku harapkan. Malam panjangku dikesunyian sering sekali memanggilku dengan senandung rindu. Terkadang aku lalai telah meninggalkan kekasihku, dirinya terlalu hebat memendam segala rasa sakit. Wahai kekasihku... jika lelahmu kian mengguncangkan hatimu mendekatlah! Aku tak mampu meredakan kelelahanmu, tapi kepada Tuhan kita telah menguraikan sederetan janji.

"Matamu adalah mataku, jiwamu adalah jiwaku dan hidupku adalah nafasmu."

Medan, 11 Februari 2024

SA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun