Kisah Antara Pergi dan Bertahan
Begitu banyak kata di kepala yang tak mampu dipahami semua insan. Begitu banyak hati dan raga yang kian tersembunyi di era penuh posting sana sini untuk dokumentasi.Â
Untukmu para pejuang mungkin harapannya hanya satu yakni kontribusi bukan alasan yang tak pasti.Â
Benar, berani berjuang maka berani bertahan dan berani berkontribusi dengan jiwa, harta, tenaga, waktu, pikiranmu, hidupmu bahkan rasa sakitmu.Â
Tidak salah tidak pula saling menyalahkan. Karena kamu hanya meminta kehadiran sosok pejuang tangguh yang dicintai sang Rabbi.
Hai...
Lihatlah di ujung seberang sana
Ada langit yang sedang menari menghibur diri
Jikalau rumput meminta matahari satu harian dan mendengarkan segala keluh kesah.
Mungkin kita ada diantara siang dan malam, penuh kisah kasih, penuh kisah pilu, penuh kisah kelam.
Kita sama...
Lagi-lagi untaian kata terucap dari kedua bibirmu sembari menatap kedua bola mataku.
Setiap insan memiliki jalan dan ujiannya masing-masing, setiap insan diberi porsi kelebihan dan kekurangannya masing-masing, hanya saja mindset, genetik serta lingkungan yang berbeda. Ada yang cepat berlari, ada yang baru berjalan, ada yang baru berdiri dan ada yang baru merangkak.Â
Mungkin dibeberapa sudah mencapai bab 49, sedangkan yang aku usahakan masih di bab 3. Lantas? Lantas aku berusaha berlari-lari hingga sesak kian menyesakkan dada.Â
Kau tau tidak?
Begitu banyak jalan menuju cinta-Nya? Salah satunya doa.
Doa yang syahdu kian menghantarkan perjuanganmu hingga detik ini. Engkau tak bisa mengelakkan doa mana yang engkau terima. Hanya Allah sang Maha pengasih lagi maha penyayang.Â
Kau tahu??
Ada tangis pilu kian menghantui malam-malam ku
Bukan karena kutak percaya ada cinta-Nya, aku percaya!
Hanya saja, satu kupinta jadilah lembaran kosong yang siap mendengarkan dan menorehkan kata-kata burung terbang bebas membawa makna apa yang terkandung di dalamnya.Â