Pada malam aku kembali merenung
Meratap akan kesedihan saudaraku
Aku bertanya kepada bintang, tapi dia enggan untuk menjawab
Wahai duhai cahaya, ada apakah gerangan?
Sedang marahkah dikau kepadaku?
Sehingga enggan menyampaikan setitik pesan syahdu
Aku tidak mampu untuk berada disana
Aku tidak mampu mengusap air mata, saudaraku di Palestina
Dan bahkan aku tak mampu bercanda dengan anak usia dini yang sedang trauma
Hai buana... dimana rasa keadilan dirimu?
Dimana rasa kemanusiaan dirimu?
Aku hanyalah seorang yang jauh dari kata suci
Tapi aku takkan diam saudaraku di Palestina, dibombardir sampai banyak yang tak bisa selamatkan diri
Tangisan kian ramai
Pertumpahan darah dimana-mana
Jeritan anak yang tak berdosa
Gedung-gedung runtuh sebab kebrutalan aksi zionis Israel
Demi Allah...
Demi Allah... Kami muslim akan terus membela saudara kami Palestina
Dan bagi agama lain, tak perlu engkau membela sebab keagamaan
Tapi, bela sebab hati kalian tercipta rasa perikemanusiaan
Mungkin doaku hanya sebatas kalimat sederhana
Tapi doaku akan menjadi istimewa jikalau aku hadiahkan teruntuk saudaraku tercinta, Palestina
Ketika raga tak mampu bertemu, ada doa yang mampu menyatukan
Ketika lisan tak mampu berkata, ada doa yang mampu menyuarakan
Ketika tenaga tak mampu menyeru, ada tangan yang mampu membela dengan berjihad harta semampunya.
Medan, 17 Mei 2021
@sriana_25
#savepalestina
#savepalestinaindonesia
#palestinianlivesmatter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H