Mohon tunggu...
Sri wahyuni
Sri wahyuni Mohon Tunggu... Aktor - Sri Wahyuni
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ig : sriamoy93

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gempa Bumi di Sulawesi Tengah

20 Juni 2021   16:40 Diperbarui: 20 Juni 2021   16:41 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

28 Oktober 2018 17:49

28 September lalu, Indonesia dilanda musibah, musibah tersebut terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di kota Palu, Sigi dan Donggala. Gempa bumi berkekuatan 7,4 skala ritcher telah memporak porandakan pihak kota tersebut. Lebih dari 2000 jenazah ditemukan, namun itu belum jumlah yang pasti, sebab-sebab tersapu tsunami dan likuifaksi bagi korban yang tertimbun oleh lumpur dan reruntuhan. 

Gempa tersebut merupakan gempa yang belum pernah terjadi, karena gempa tersebut dibarengi dengan likuifaksi, yaitu berubahnya struktur tanah menjadi lumpur. Fenomena ini terjadi karena di kota palu struktur tanahnya berpasir, Goncangan saat ini yang ditimbulkan gempa bumi, membuat tanah seperti udara larut. Di perumahan Balaroa Kota Palu, sekitar 1.700 rumah tertelan batu setelah gempa yang menjadi tanah cair. Ungkap BASARNAS. 

Tragedi ini digunakan dari berbagai kalangan, bahkan sampai warga negara asingpun berduka. Ada banyak relawan dari negara yang ingin membantu warga kota Palu dan sekitarnya, namun kementerian luar negeri Indonesia menyatakan keputusan untuk melakukan hubungan langsung untuk menjadi relawan di kawasan bencana. Bukan berarti untuk mencegah bantuan. "Akan tetapi untuk memastikan bahwa mereka melakukan penelitian dengan tepat di Indonesia yang membantu penyelamatan dan pemulihan," kata juru bicara Kemenlu Indonesia, Arrmanatha Nasir.

Koordinasi seperti ini sangat penting, agar bisa dapat dipastikan kedatangan relawan dari negara asing tidak menyatakan jalannya upaya penyelamatan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun