Mohon tunggu...
Sri Agung Mikael
Sri Agung Mikael Mohon Tunggu... PNS -

Mengintip wangsit dari langit, menyingkap kabut laut, mengembangkan layar bahtera KEBANGSAAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Primordial Absolutism [1]

17 Agustus 2010   16:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:57 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar dari sejarah Amerika

[caption id="attachment_229800" align="alignleft" width="300" caption="islamtimes.org"][/caption]

Kata bahasa Inggris ‘’primordial’’ berarti ‘’purba, yang mula-mula’’.Dalam perkembangannya, kata primordial di Indonesia mempunyai pengertian ‘’keterikatan kepada asal-usul suku, keturunan, ras dan agama’’, sehingga dikenal juga istilah primordialisme dalam Bahasa Indonesia. Istilah ‘’absolutism’’berasal dari kata bahasa Inggris absoluteyang berarti ‘’hal-hal yang mutlak, penuh, sepenuhnya, mutlak, nyata, pasti, tentu, positif, absolut, sebetulnya, sesungguhnya.’’ Akhiran –ism di belakang kata absolute membentuk sebuah pengertian ‘’gagasan, faham, arus pemikiran’’, sehingga istilah absolutism mengandung pengertian sebagai ‘’gagasan atau faham untuk memutlakkan sesuatu’’.

Dari kedua kata itu saya menggunakan istilah Primordial Absolutism untuk menunjuk sebuah pengertian tentang ‘’suatu faham untuk memutlakkan sesuatu berdasarkan asal-usul suku, keturunan, ras dan agama tertentu’’.Istilah yang lebih lunak tetapi mengandung pengertian yang serupa dengan itu adalah Traditional Absolutism. Amerika Serikat yang kondang dengan sebutan sebagai Negara paling demokratis di dunia mempunyai rekaman sejarah yang menggambarkan bagaimana Negara itu terbebas dari traditional absolutism. Yang dimaksud traditional absolutism sebagaimana dicatat oleh Vernon L. Parrington dalam tulisannya Main Currents in American Thought (1927) itu menunjuk kepada suatu doktrin teokratis yang meraja di Eropa pada waktu itu.

Vernon L.Parrington mengemukakan bahwa Amerika berhasil bebas dari traditional absolutism itu berkat pengaruh langsung dari Kemerdekaan Inggris (English Independency) dan karena pengaruh tidak langsung teori romantic Perancis (French Romantic Theory). Dari Kemerdekaan Inggris lahirlah sebuah doktrin revolusioner tentang hak alamiah (natural right) yang merupakan hasil kejernihan pikiran para pemikir sejak Roger Williams hingga John Locke. Tampaknya doktrin hak alamiah ini menggeser wacana dan diskursus surga vs neraka dengan wacana dan diskursus baru yaitu kebebasan vs perbudakan. Teori romantic Perancis yang mendorong terjadinya kemerdekaan Negara-negara koloni itu digambarkan sebagai suatu filosofi yang sangat cocok untuk masyarakat yang terdesentralisasi, memperjelas gagasan-gagasan tentang republik dan didasarkan kepada aturan setempat (local home rule).Teori tersebut mengembangkan premis-premis persamaan kedudukan manusia (equalitarian) dari doktrin hukum alam.

Akibat kedua pengaruh itulah, Amerika terbebas dari traditional absolutism dan tumbuh sebagai masyarakat liberal yang tidak mau dikungkung lagi dengan doktrin-doktrin teokratis. Liberalisme itulah filosofi baru Amerika di bidang social, politik dan ekonomi yang kemudian  menurunkan kapitalisme, demokrasi liberal dan laissez faire. Catatan terpenting yang dapat diambil adalah bagaimana bangsa Amerika dapat membebaskan diri dari belenggu teokrasi terselubungitu (dalam istilah Vernon L. Parrington disebut traditional absolutism) dan berkembang menjadi Negara demokrasi.

Bagaimana dengan Indonesia dahulu?........ [bersambung]

Tulisan terkait :

  1. Kebangsaan dan Demokrasi silakan klik di sini.
  2. Agama dan Demokrasi silakan klik di sini
  3. Diskriminasi SARA silakan klik di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun