Mohon tunggu...
Sri Afriyani Dewi
Sri Afriyani Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Gunadarma

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keunggulan Kecantikan: Penampilan Memengaruhi Peluang dalam Hidup

25 April 2024   21:50 Diperbarui: 25 April 2024   21:54 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Mahasiswi Gunadarma/dokumen pribadi

24 April 2024

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital dan sosial, penampilan sering kali menjadi faktor penentu yang signifikan dalam membentuk peluang sosial dan profesional seseorang. Fenomena ini, yang dikenal sebagai "Keunggulan Kecantikan" atau " Beauty Previlege" telah menjadi topik perdebatan yang semakin intens di kalangan masyarakat. Studibaru menyoroti dampak signifikan dari keunggulan kecantkan dalam membentuk jalan hidup seseorang.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psikologi Sosial dan Kepribadian Mengungkapkan bahwa individu yang dinilai sebagai "menarik" atau " berpenampilan menarik"cenderung mendapatkan lebih banyak kesempatan dan kelonggaran dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Dari kesempatan kerja hingga interaksi sosial, keunggulan kecantikan membawa manfaat yang jelas.

Dr. Amanda Lee, seorang psikolog sosial yang terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan, "keunggulan kecantikan memengaruhi persepsi orang terhadap individu tersebut. Orang cenderung  mengaitkan kecantikan dengan sifat-sifat positif seperti kecerdasan, kemampuan, kepemimpinan, dan keberhasilan"

Namun, dampak keunggulan kecantikan tidak selalu merata. Penelitian juga menunjukan bahwa individu yang lebih menarik sering kali di untungkan dalam hal seperti penghasilan yang lebih tinggi, promosi pekerjaan, dan perlakuan yang lebih ramah dan interaksi sehari-hari. Sementara itu, mereka yang di anggap kurang menarik mungkin menghadapi hambatan-hambatan sosial dan profesional.

Keunggulan kecantikan menciptakan ketidakadilan sosial yang nyata,"kata Profesor Lisa Chen, seorang ahli sosiologi dari Universitas kota. " Ini menggarisbawahi pentingnya untuk mendorong kesadaran akan bias kecantikan dan bekerja menuju inklusivitas yang lebih besar dalam masyarakat kita"

Meskipun demikian, beberapa individu dan kelompok telah memperjuangkan perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap kecantikan. Gerakan body positivity dan advokasi untuk mempresentasi yang lebih beragam dalam media adalah contoh dari upaya-upaya ini.

Dalam masyarakat, yang semakin terbuka dan beragam, penting bagi kita semua untuk mengakui peran yang di mainkan oleh keunggulan kecantikan dalam membentuk peluang hidup seseorang. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi semua individu, tanpa memandang penampilan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun