Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

cita-cita adalah harapan masa depan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Sekolah

31 Oktober 2013   12:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Peran masyarakat dalam peningkatan mutu sekolah
Pada hakekatnya masyarakat merupakan indivu yang hidup bersama mendiami suatu wilayah dengan tujuan yang sama yaitu memajukan bangsa yang ditempatinya. Kemajuan bangsa ini tentu tidak luput dari proses pembelajaran dan transfer ilmu yang dapat dilakukan pada lembaga pendidikan. Setiap individu (manusia) ini diberikan kemuliaan oleh Allah SWT akal pikiran yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan bijak, caranya dengan menganyam pendidikan yang baik pada suatu jenjang pendidikan, baik itu pendidikan formal, in-formal, maupun pendidikan non-formal. Banyak orang mengira bahwa pendidikan dan proses belajar itu identik dengan sekolah. Namun pada implikasinya proses pendidikan tidak hanya berlaku di dalam suatu gedung formal, dengan peralatan belajar serba lengkap, dan guru yang membingbingnya. Selain lingkungan sekolah, pendidikan pun dapat kita lakukan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, dengan kata lain “Tri Pusat Pendidikan”. Untuk itu mari satu per satu kita jabarkan Tri Pusat Pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia dari segi perilaku, Perkembangan dan pertumbuhannya.
1.    Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti ada orang lain: kakek, nenek, adik/ipar, pembantu dan lain-lain). Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar berkembang dengan baik.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Dan dikatakan lingkungan yang terutama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga. Sehingga pendidikan yang  paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama memiliki Fungsi dan peranan dalam pendidikan, yaitu:
1.      Pengalaman pertama masa kanak kanak.
2.      Menjamin kehidupan emosional anak.
3.      Menanamkan dasar pendidikan moral.
4.      Memberikan dasar pendidikan sosial.
5.      Peletakan dasar-dasar keagamaan

2.    Sekolah
Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,sekolah telah mencapai posisi yang sangat sentral dalam pendidikan keluarga. Hal ini karena pendidikan telah berimbas pola pikir ekonomi yaitu efektivitas dan efesiensi dan hal ini telah menjadi semacam ideologi dalam proses pendidikan disekolah. Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat.
3.    Masyarakat
Masyarakat dapat diartikan sebagai satu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam arti ini masyarakat adalah wadah dan wahana pendidikan; medan kehidupan manusia yang majemuk (plural:suku, agama, ekonomi, dan lain sebagainya). Manusia berada dalam multi kompleks antar hubungan dan antar aksi dalam masyarakat. Dalam pembahasan ini masyarakat merupakan lingkungan ketiga dalam pendidikan. Pendidikan masyarakat tersebut telah mulai sejak anak lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar pendidikan sekolah. yang dimaksud dengan anak berada di dalam lingkungan masyarakat, apabila anak itu tidak berada di bawah pengawasan orang tua atau anggota keluarga yang lain, dan tidak berada di bawah pengawasan guru atau petugas sekolah yang lain. Pengawasan tingkah laku perbuatan anak dalam lingkungan masyarakat ialah oleh petugas-petugas hukum di dalam masyarakat, atau juga orang-orang lain yang berada dalam masyarakat.
Sebenarnya di dalam masyarakat itu tidak ada pendidikan. Masyarakat tidak mendidik orang- orang atau anak-anak yang berada di dalamnya. Di dalam masyarakat yang ada hanyalah “pengaruh” dari masyarakat itu. Pendidikan yang ada di dalam masyarakat adalah yang terdapat dalam perkumpulan-perkumpulan pemuda. Sehingga Ki Hajar Dewantara secara tegas menyebutkan lingkungan pendidikan yang ketiga ialah perg erakan pemuda.
Pengaruh-pengaruh dari masyarakat ada yang bersifat positif terhadap anak dan juga bersifat negatif. Yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat positif ialah segala sesuatu yang membawa pengaruh baik terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Yaitu pengaruh-pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang baik dan berguna  bagi anak itu sendiri maupun bagi kehidupan bersama. Sedang yang di maksud  dengan pengaruh yang bersifat negatif ialah segala macam pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang tidak baik dan merugikan. Baik, merugikan bagi pendidikan dan perkembangan anak maupun merugikan kepada kehidupan bersama.
Setelah kita membahas tentang tri pusat pendidikan maka perlu di garis bawahi bahwa lingkungan pendidikan bukan hanya terjadi pada lingkungan sekolah, akan tetapi lingkungan keluarga dan masyarakat pun termasuk didalamnya.
Masyarakat sebagai lembaga pendidikan ketiga setelah keluarga dan sekolah mempunyai peran cukup besar terhadap berlangsungnya aktivitas yang menyangkut masalah pendidikan. Masyarakat dikatakan maju karena pendidikan yang maju, dan sebaliknya masyarakat yang kurang memperhatikan pendidikannya akan terbelakang. Oleh sebab itu, sudah seharusnyalah masyarakat terlibat dalam dunia pendidikan.
Disini peran masyarakat dalam peningkatan mutu sekolah yaitu sebagai sumber pelajaran atau laboraturium tempat belajar. Selain buku-buku pelajaran, masyarakat juga memberikan bahan pelajaran yang banyak sekali seperti industri, perumahan, transport, perkebunan, pertambangan, dan lain sebagainya. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap  membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah, sekolah dapat melibatkan masyarakat yang memiliki keahlian khusus seperti petani, pedagang, polisi, dokter, dan lain sebagainya. Masyarakatlah yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung sekolah, AULA, dan lain-lain. Masyarakat juga berperan serta mendirikan dan membiayai sekolah.
Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, partisipasi masyarakat yang baik akan sangat membantu dalam meningkatkan mutu sekolah apabila diaplikasikan dengan bijak. Tentunya dalam pelaksanaannya harus di dukung oleh kerjasama yang baik antara sekolah dengan masyarakat sehingga terciptanya pendidikan yang selaras dengan apa yang di cita-citakan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun