Mohon tunggu...
Sri arfani
Sri arfani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel 2 : Implementasi Teknik Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial Anak Usia Dini

14 Juni 2024   17:19 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:10 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pendahuluan

Dalam hal ini, salah satu aspek perkembangan anak usia dini adalah aspek sosial emosionalnya. Perkembangan sosial merupakan suatu proses dimana anak belajar mengenai dirinya sendiri dan orang lain untuk membangun relasi dan pertemanan. Seperti yang kita ketahui bahwa pengalaman sosial anak, yang di mulai dalam keluarga akan mempengaruhi kehidupannya di masa mendatang. Sedangkan perkembangan emosi adalah suatu proses luapan perasaan anak ketika berinteraksi dengan lingkungannya, yang terjadi secara perlahan. perkembangan sosial dan emosional sejatinya muncul dari anak mulai lahir. Ciri-ciri penampilan emosi pada anak menurut Hurlock ditandai oleh intensitas yang tinggi, sering kali ditampilkan, bersifat sementara, cenderung mencerminkan; individualitas, bervariasi seiring meningkatnya usia, dan dapat diketahui melalui gejala perilaku (Mulyani, 2017). Apabila orangtua maupun lingkungan tidak dapat memberikan stimulasi yang tepat, maka anak dapat mengalami gangguan pada aspek perkembangan sosial emosionalnya. Salah satu gangguan sosial emosional yang sering terjadi pada anak usia dini yaitu gangguan kecemasan sosial (Social Anxiety Disorder).

Gangguan kecemasan sosial merupakan gangguan kecemasan yang banyak terjadi pada manusia, tetapi diagnosisnya jarang ditegakkan, sehingga jarang pemberian terapi untuk mengatasi gangguan tersebut. Individu yang mengalami gangguan kecemasan sosial memiliki pemikiran yang negatif terhadap penglihatan atau pandangan orang lain terhadap dirinya, sehingga menimbulkan kecemasan pada individu yang mengalami gangguan ini (Asrori, 2015). Gangguan kecemasan sosial bukan hanya dapat dialami oleh remaja maupun orang dewasa, melainkan juga pada anak usia dini, dikarenakan pemberian stimulasi yang tidak tepat. Gangguan kecemasan sosial pada anak usia dini merupakan kondisi ketika anak merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain dalam suatu lingkungan, yang dapat menyebabkan anak merasa khawatir akan ditolak atau dinilai negatif oleh orang lain (Mulvariani et al., 2021). Anak dengan gangguan kecemasan sosial tidak hanya pemalu, anak juga sangat takut dipermalukan sehingga menghindari untuk melakukan hal-hal yang diinginkan atau perlu dilakukan.

2. Pembahasan 

Teknik merupakan suatu cara, langkah, atau metode yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Bimbingan merupakan arahan, panduan, dan pengelolaan atau bisa juga disebut sebagai bantuan. Sedangkan konseling merupakan hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien (Mulvariani et al., 2021). Pendapat lain mengatakan bahwa konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif prilakunya. Dapat disimpulkan bahwa teknik bimbingan dan konseling adalah cara atau metode yang dilakukan untuk membantu, mengarahkan atau memandu seseorang atau sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-potensi dirinya, serta mampu mengambil sebuah keputusan dan menentukan tujuan hidupnya dengan cara berinteraksi atau bertatap muka.

Teknik bimbingan konseling yang pertama, yang dapat digunakan untuk melakukan pedekatan kepada anak yang memiliki kecemasan sosial adalah aktif. Aktif dalam pengertian ini ialah anak diharapkan mampu untuk selalu aktif dalam kegiatan bimbingan konseling ini. Tidak hanya pada anak, pihak pembimbing atau konselor juga harus aktif dalam kegiatan bimbingan konseling ini. Selain itu dalam kegiatan bimbingan konseling ini harus diupayakan untuk menjadikan anak berperan aktif di dalamnya, baik dalam mengambil keputusan, mengungkapkan pendapat ataupun hal lainnya. Semua kegiatan tersebut dilakukan dengan cara yang mengasyikkan yakni dengan bermain. Berbeda dengan bimbingan konseling pada anak SD ataupun SMP, bimbingan konseling pada anak usia dini dilakukan dengan cara yang lebih mengasyikkan contohnya sambil bermain. Kegiatan konseling yang dilakukan secara aktif bertujuan untuk memberikan pemahaman yang dapat diterima oleh anak dengan baik, terutama bagi anak yang mempunyai gangguan kecemasan sosial, teknik aktif mejadi faktor yang sangat peting dalam melakukan bimbingan konseling.

Teknik yang terakhir adalah menyenangkan, untuk dapat menarik perhatian anak sampai pada akhirnya anak dapat memusatkan perhatiannya dengan penuh tentu saja hal yang dapat pendidik lakukan adalah menciptakan suasana yang menyenangkan dalam setiap kegiatan yang dilakukan pada saat bimbingan konseling berlangsung. Selain itu kegiatan bimbingan konseling yang menyenangkan, membuat anak meraasa aman dan nyaman itu akan mengaktifkan bagian neo-cortex (otak berpikir) anak, kondisi yang menyenangkan juga dapat membuat kepercayaan diri anak meningkat serta dapat mengoptimalkan setiap proses kegiatan belajar sambil bermain yang dilakukan saat bimbingan konseling (Nuzliah, 2017). Namun jika terjadi sebaliknya, guru tidak dapat membuatt kegiatan bimbingan konseling yang menyenangkan dan terlihat sangat kaku serta penuh beban, maka akan membuat anak-anak merasa tidak nyaman dalam mengikuti kegiatan tersebut dan kegiatan bimbingan konseling tidak akan berjalan dengan lancar karena kurangnya minat dari anak-anak.

3. Kesimpulan

Teknik bimbingan konseling merupakan upaya atau cara atau metode yang digunakan untuk membantu anak agar dapat mengenal dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya, dan kesenangannya, membantu anak untuk mengembangkan potensinya, membantu untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi anak, serta menyiapkan mental dan sosial anak untuk memasuki tingkat lembaga pendidikan selanjutnya. Dalam hal ini, implemtasi teknik bimbingan konseling juga dapat dilakukan dalam mengatasi anak yang mengalami gangguan kecemasan sosial. Teknik- teknik bimbingan konseling yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial anak usia dini yaitu aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dalam teknik aktif, konselor dituntut untuk menghidupkan suasana kegiatan bimbingan konseling sehingga anak juga dapat berperan aktif dalam kegiatan bimbingan konseling.

Artikel 3: mengembangkan kecerdassn  emosional anak usia dini melalui keteladanan 

1. Pendahuluan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun