Dear Diary,
Supaya kamu menahu, tanpa terasa Ramadan Bercerita 2025 yang diadakan oleh Kompasiana sudah memasuki hari ke 18. Tantangan berbagai tantangan aku lalui, termasuk membuat video Tiktok. Karena aku tidak punya akun TikTok, kubuat saja rekomendasi menu sahur dan berbuka memakai mode darurat di reels Instagram. Aku suka sekali menulis sehingga aku mengirimkan satu artikel pendukung dengan link menuju ke reels tersebut. Entahlah... yang penting aku ikut ramai-ramai menulis di Kompasiana selama bulan Ramadan. Selama ikut Ramadan Bercerita 2025, aku sudah merasa sangat senang artikelku dibaca oleh masyarakat, apalagi ada yang nge-LIKE dan memberikan komentar. Ulala... rasanya bahagia sekali. Kebahagiaanku bakal tumpah ruah jika aku dapat memboyong salah satu hadiah dari Kompasiana. Doakan ya, semoga aku dapat kesempatan mendulang hadiah.
Dear Diary,
Hari ini tantangannya sulit sekali karena bercerita tentang pengalaman terkait kereta api. Hal ini membuat kepalaku mumet tidak karuan untuk menulis karena aku belum pernah merasakan sensasi menaik kereta api di kota Makassar. Sebagai bahan informasi, Kereta api Makassar-Parepare merupakan tahap pertama dari rencana pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi. Proyek ini diresmikan Presiden Joko Widodo sekitar bulan Maret tahun 2023. Kereta Api Trans Sulawesi sudah tersedia untuk melewati jalur mulai dari Kabupaten Maros sampai ke Kabupaten Barru, dan transportasi ini tidak berangkat dari Makassar seperti pada judul proyeknya. Kalau melewati Kabupaten Maros menuju ke Kabupaten Barru dengan kendaraan roda empat, terlihat sekilas di kejauhan rel kereta yang berbaur dengan panorama indah pegunungan karst. Rel kereta itu melewati sawah hijau membentang dari Maros, Pangkep sampai Barru. Yah... menghela nafas hanya melihat rel kereta dari kejauhan.
Menurut informasi dari koran yang kubaca, Stasiun Mandai merupakan stasiun paling dekat dengan Makassar. Stasiun ini menjadi pilihan untuk orang ingin bepergian atau mudik dari Maros menuju ke Barru. Ini alasanku mengapa sampai hari ini aku belum pernah menaik Kereta Api Trans Sulawesi: 1) merepotkan karena harus berkendara ke luar kota Makassar untuk mencapai stasiun tujuan terdekat; 2) kurang ekonomis karena transportasi ini tidak tersedia langsung di kota Makassar, padahal judul proyeknya Kereta Api Makassar -- Parepare; 3) aku harus menyediakan waktu khusus untuk menaik kereta api karena belum tersedia informasi jelas tentang jam operasional kereta api di media massa; 4) sebagai seorang scientist, sampai hari ini belum ada planningku membutuhkan perjalanan menaik kereta api. Semua perjalanan menuju ke lokasi penelitian menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Kereta api butuh jalanan landai dan lurus, sedangkan penelitianku kebanyakan berada di pegunungan dan lembah. Ah... sudahlah, belum rezekiku merasakan nyaman berkendara menaik kereta api di Sulawesi Selatan karena topik ditentukan di hari H...:(
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI