Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Intelektualitas Penunjang Publikasi Ilmiah

15 Januari 2025   00:51 Diperbarui: 15 Januari 2025   06:31 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan materi Prof. Imam Robandi via zoom (dr. Izzuki Muhashonah, 14 Januari 2025)

Kemampuan seseorang menuangkan ide ke dalam tulisan yang dipublikasi dalam jurnal ilmiah merupakan ukuran intelektualitas yang sangat patut diperhitungkan. Transformasi data penelitian menjadi satu artikel atau manuskrip ilmiah dan dibaca oleh banyak peneliti membawa kebanggaan untuk penulis sekaligus institusi yang berperan di dalamnya. Beberapa jurnal internasional terindeks Scopus dan jurnal nasional terindeks Sinta menjadi tolok ukur keberhasilan seseorang menunjukkan kemampuan sebagai peneliti yang handal.

Prof. Imam Robandi sebagai founder of IRo-Society kembali mengadakan momen spektakuler meningkatkan potensi publikasi untuk Dosen, Kepala Sekolah dan Guru. Di dalam event bertajuk: Judul Artikel dan Pemilihan Jurnal yang digelar pada hari Selasa tanggal 14 Januari 2025 jam 19.00 WIB secara daring, Prof. Imam Robandi membawakan materi sangat menggugah semangat peserta zoom untuk segera menghasilkan manuskrip berkualitas. Acara daring ini berlangsung dengan dukungan dari anggota IRo-Society yang menjadi PIC untuk tiap kelompok berdasarkan bidang ilmu. Penanggung jawab acara adalah dr. Izzuki Muhashonah, mbak Arum Dyah berperan sebagai moderator dan mbak Silvia Rachman sebagai zoom keeper andalan IRo-Society. Sebagai pembuka, Prof. Imam Robandi selalu memberikan ilustrasi bahwa tidak semua telur ular kobra menetas menjadi King Cobra. Seleksi alam, kemampuan bertahan hidup di alam liar dan terdapat strategi spesifik menghindari serangan predator menjadi tolok ukur mengapa hanya dua ekor anak ular kobra berhasil menjadi King Cobra. Penggambaran ini sangat mengena dengan seseorang yang selalu rajin menuangkan ide untuk mengasah kemampuan menulis yang dimilikinya. Ilustrasi lain menggambarkan diversifikasi manusia dalam mengerjakan tugasnya. Hal ini sesuai dengan analogi biji tumbuhan berasal dari induk yang sama tidak semua berhasil tumbuh menjadi tanaman sempurna. Kualitas genetik dan lingkungan tempat berkembang biak menjadi faktor penentu keberhasilan tanaman. Mengacu pada peserta event yang berprofesi sebagai dosen, guru dan menjabat sebagai Kepala Sekolah, iklim background keilmuan berbeda juga menjadi tantangan peserta menulis sebuah artikel ilmiah untuk publikasi. Kemampuan kerjasama dalam menyelesaikan tugas lebih bermakna dibandingkan dengan bekerja secara soliter. Memang tidak dapat dipungkiri, menulis manuskrip seorang diri lebih cepat prosesnya dibandingkan dengan menulis secara bersamaan dalam satu tim. Terdapat banyak sekali keuntungan menulis manuskrip bersama tim antara lain: sukses secara bersama-sama, mudah untuk mengoreksi data/tata bahasa dan harmonisasi kerja sama yang telah terjalin dapat ditularkan ke tempat lain karena telah tercipta iklim kerja kondusif. Supaya hubungan antar personal langgeng dalam satu tim kerja, bekerja sama dalam bentuk tim sangat membutuhkan kecerdasan interpersonal (mampu menghargai pendapat orang lain dan membagikan informasi yang diterimanya). Contoh kecerdasan interpersonal adalah: jangan melakukan menang telak dalam pertandingan, contohnya skor 4-0 yang pasti terasa sangat menyakitkan. Skor menang pertandingan 3-2 atau 4-1 menunjukkan bahwa tim anda telah memberikan penghargaan kepada lawan tanding di arena terbuka.

Materi malam ini terasa "sangat' berat untuk dicerna karena sudah menyentil kata Scopus, Quartile dan parameter seram lainnya. Namun itulah kelebihan seorang Prof. Imam Robandi. Beliau mampu meramu materi pengguncang saraf otak menjadi materi sederhana yang dapat diserap dengan baik oleh peserta event. Menulis sebuah artikel ilmiah tidak lepas dari status sang penulis atau author, apakah dia berperan sebagai first author dan co-author nomor sekian. Semakin banyak anggota penulis di dalamnya maka rentetan data yang dihasilkan harus semakin bagus dengan diskusi yang logik diantara anggota tim. Prof. Imam Robandi mengingatkan  bahwa seorang first author tidak diperkenankan bersifat prerogatif dan tidak mau menerima saran dari anggota tim. Bekerja dalam kelompok mereduksi rasa egois sekaligus meminimalkan timbulnya personalisasi dalam bekerja. Prof. Imam Robandi memberikan contoh jam kerja laboratorium di Jepang mulai jam 8 pagi sampai dengan jam 10 malam berlangsung setiap hari. Kondisi ini menunjukkan etos kerja luar biasa untuk mahasiswa pasca sarjana menghasilkan manuskrip yang dimuat dalam jurnal Scopus Q1 sebagai standar kelulusan. Jika target tidak tercapai, bersiaplah anda mengatakan sayonara kepada institusi. Pencapaian menuju Q1 harus ditunjang oleh disiplin dan keinginan kuat untuk selalu maju, dan bukan diumbar dengan kata-kata.

Masuk lebih mendalam mengulas materi yang disajikan tanpa ppt, Prof. Imam Robandi  memberikan gambaran tentang judul manuskrip yang akan ditulis oleh first author. Judul manuskrip menggambarkan kemampuan intelektual berhubungan erat dengan metode dan instrumen atau peralatan yang digunakan selama penelitian. Sebagai contoh, Prof. Imam Robandi memberikan sebuah judul penelitian yaitu: deteksi aroma durian menggunakan perangkat Artificial Intelligence. Penelitian ini pasti gagal dilakukan pada saat tanaman durian tidak berbuah. Sinkronisasi alat dan target percobaan sangat mutlak menjadi prioritas. Selain judul, waktu mengerjakan publikasi juga harus mempunyai target, apakah dikerja untuk multi years atau hanya enam bulan. Situasi mahasiswa S2 dan S3 yang dibatasi waktu penelitian dan lama studi membuat mereka harus mempunyai matriks kerja konsisten supaya dapat selesai studi sesuai dengan target yang telah direncanakan. Poin lain yang sangat penting, tujuan dari publikasi karya ilmiah dan target publikasinya. Di dalam menulis manuskrip harus mempertimbangkan tahun literatur yang digunakan. Umumnya literatur lima tahun terakhir berasal dari publikasi ilmiah terindeks Scopus menjadi acuan menghasilkan manuskrip high class. Kemutakhiran dan novelty karya ilmiah sangat menentukan lolosnya manuskrip untuk dimuat dalam jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus yang menjadi kiblat para peneliti di Indonesia. Prof. Imam Robandi memberikan tips menulis judul, jangan terlalu pendek atau panjang sekali. Semakin panjang judul suatu manuskrip semakin tidak definitif, sebaliknya judul yang terlalu "miskin" kata-kata malah membingungkan pembaca. Masih terkait dengan penulisan judul, Prof. Imam Robandi menjelaskan perbedaan antara judul tesis/disertasi dengan buku dan manuskrip untuk publikasi. Judul buku sifatnya secara personal sedangkan judul manuskrip ilmiah murni 100% berasal dari obyek penelitian. Judul buku selalu menggunakan kalimat aktif sedangkan judul manuskrip ilmiah menggunakan kalimat pasif.

Selain judul, terdapat batas kualitas yang mengacu kepada Taksonomi Bloom yaitu: mempelajari, memahami, mensintesis, mengevaluasi dan menganalisis. Judul manuskrip ilmiah yang menggunakan kata aplikasi, analisis dan sintesis berpeluang dimuat pada jurnal nasional di atas Sinta 5. Batas kualitas menggambarkan obyek yang dijabarkan dalam bentuk segitiga terbalik, contohnya: kualitas pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia dibandingkan dengan Sekolah Dasar yang berada di negara Eropa. Contoh lain di bidang elektro adalah perhitungan energi dengan menggunakan metode Monte Carlo yang update (merujuk pada metode jurnal Scopus dipublikasi dalam kurun waktu kurang dari lima tahun). Namun demikian, terdapat perkecualian untuk ilmu yang berjalan lambat perkembangannya, sebagai contoh  evolusi dan arkeologi yang banyak merujuk kepada buku teks.

Prof. Imam Robandi memberikan tips menghasilkan publikasi high class dengan cara bacaan primer minimal 5 artikel jurnal terindeks Scopus. Manfaat banyak membaca membuat peneliti memperoleh banyak ilmu yang update untuk menunjang manuskrip yang sedang ditulisnya. Biasanya publikasi ilmiah terindeks Scopus mensyaratkan 85% referensi berasal dari publikasi ilmiah, sisanya referensi penunjang berasal dari prosiding (10 judul) dan buku (2 judul). Prof. Imam Robandi mengingatkan bahwa referensi dominan prosiding atau buku yang diarahkan untuk publikasi Scopus pasti failed karena tidak ditunjang oleh referensi berasal dari jurnal ilmiah. Membaca publikasi yang sama topik dan update metodenya dengan manuskrip yang sedang ditulis memberikan kesempatan kepada penulis untuk menghasilkan karya berkualitas. Hal ini mampu memberikan warna baru di dalam ilmu pengetahuan yang sedang berkembang. Novelty atau kebaruan mempunyai berbagai level dan sangat berpengaruh pada tempat dimana manuskrip atau paper atau artikel akan dipublikasikan. Pengembangan metode yang mempunyai sedikit data jika dianalisis secara mendalam menggunakan simulasi Monte Carlo mampu menghasilkan kebaruan untuk publikasi di jurnal terindeks Scopus. Secara umum simulasi Monte Carlo merupakan teknik matematika yang mampu memprediksi kemungkinan hasil dari peristiwa yang tidak pasti dengan hasil berbeda-beda.

Program menulis manuskrip untuk publikasi yang dibimbing oleh Sensei Prof. Imam Robandi mempunyai target setiap peserta akan menghasilkan empat judul publikasi yang berbeda. Hal ini sangat membahagiakan karena manuskrip yang berhasil terbit dalam jurnal akan mencantumkan nama setiap penulis di dalam Google Scholar. Hal ini memantik timbulnya  rasa bangga mampu mengerjakan sesuatu sekaligus meningkatkan produktivitas menulis artikel. Diharapkan habit ini dilanggengkan di institusi masing-masing untuk maju bersama menghasilkan karya. Manuskrip yang bakal lolos  menembus publikasi menekankan anggota tim bekerja secara disiplin dan kompak. Tidak dianjurkan memaksakan hak prerogatif dan dominansi dalam menyelesaikan tugas. Prof. Imam Robandi juga mengingatkan supaya anggota tim bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak boleh melakukan plagiarism sehingga manuskrip harus di cek originality dan similarity (indeks kemiripan menggunakan Turnitin) yang tidak lebih dari 20%.  Tips menghindari similarity adalah kalimat dibaca 10 kali dan ditulis kembali menggunakan bahasa berasal dari pemikiran sang author.  Tindakan copy-paste suatu kalimat dalam literatur yang dibaca membawa dampak sangat buruk untuk masa depan author. Hal ini sama dengan menggunakan stiker di dalam percakapan grup. Tips lain berupa manuskrip anti failed dari Prof. Imam Robandi yang sangat bermanfaat untuk diketahui adalah: merujuk literatur Scopus kurang dari 5 tahun; sebelum publikasi, target jurnal harus diketahui- apakah Scopus Q1, Q2, Q3 atau Sinta 1, Sinta 2, Sinta 3.  Semua ini tergantung pada kemampuan dan kualitas manuskrip yang akan dihasilkan oleh author. Setelah presentasi, Prof. Imam Robandi menjawab pertanyaan secara langsung dan melalui kolom chat zoom. Beliau menutup event dengan pesan: marilah berkarya bersama dengan penuh kualitas agar kita sukses bersama. Super sekali paparan materi Prof. Imam Robandi, terima kasih banyak penjelasan yang sangat bermanfaat. Sehat selalu Prof. Imam Robandi, Sensei kebanggaan IRo-Society (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun