Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature

Temukan Realitas Mengapa Tumbuhan Melakukan Puasa

15 Desember 2024   09:12 Diperbarui: 15 Desember 2024   09:12 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halimun di Otterlo Forest, Netherlands (Sri NurAminah, Maret 2016)

Penurunan Laju Transpirasi. Transpirasi merupakan proses saat air menguap dari permukaan daun tumbuhan. Ketika cadangan air terbatas, tumbuhan menurunkan laju transpirasi dengan cara menutup stomata atau mulut daun untuk mengurangi kehilangan air. Beberapa jenis tumbuhan memiliki stomata lebih sedikit atau lebih kecil pada daunnya yang mampu menghemat lebih banyak air dalam kondisi kekeringan.

Cadangan Energi dan Air. Tumbuhan mampu menyimpan cadangan air dan energi dalam bentuk karbohidrat atau senyawa lain di jaringan tubuhnya. Tumbuhan sukulen dan kaktus menyimpan air dalam batang atau daunnya. Contoh lainnya adalah beberapa pohon memiliki perakaran dalam untuk menyerap air dari lapisan tanah berada jauh di dalam tanah. Tumbuhan juga dapat menyimpan nutrisi berupa karbohidrat di dalam akar atau batang  dan menggunakannya saat kondisi darurat. 

Daun Gugur. Beberapa jenis tumbuhan mampu  menggugurkan daun selama terjadinya musim kemarau atau kondisi yang tidak menguntungkan. Kehilangan daun  mengurangi penguapan air dan memungkinkan tumbuhan bertahan hidup lebih lama dengan cadangan air terbatas. Ketiadaan daun menyebabkan tumbuhan  mengurangi proses fotosintesis dan mampu bertahan dalam keadaan tersebut hingga kondisi membaik. Contoh paling umum adalah pohon jati yang menggugurkan daun saat musim kemarau.

Perubahan dalam Struktur dan Komposisi Metabolit Sekunder. Selama terjadinya stres lingkungan berupa kekeringan atau suhu tinggi, tumbuhan juga mampu memodifikasi komposisi kimiawi dalam sel mereka. Salah satu contohnya adalah meningkatkan produksi protein dan asam amino  tertentu yang membantu beradaptasi terhadap lingkungan. Tumbuhan juga dapat meningkatkan produksi senyawa yang melindungi sel  dari kerusakan karena terjadinya oksidasi atau suhu ekstrim. Semua perilaku ini  serupa dengan proses recovery  yang terjadi saat berpuasa. 

Dampak Puasa pada Tumbuhan

Puasa pada tumbuhan memiliki dampak sangat besar pada pertumbuhan dan reproduksinya.  Dampaknya terjadi dalam jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada kemampuan tumbuhan harus mengurangi aktivitas biologisnya dan kemampuannya  mengatasi kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Beberapa dampak yang terjadi akibat puasa pada tumbuhan:

Hambatan Pertumbuhan. Salah satu dampak dominan tumbuhan berpuasa adalah penghambatan pertumbuhannya. Saat tumbuhan mengurangi laju fotosintesis atau menggugurkan daun maka terjadi reduksi dalam menghasilkan  bahan organik untuk pertumbuhan. Hal ini  mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan akar, batang atau daun yang  memengaruhi  kesehatan tumbuhan.

Penurunan Reproduksi. Tumbuhan yang mengalami  kekurangan air atau stres lingkungan lainnya sering kali mengurangi sumber daya yang digunakan untuk reproduksi. Hal ini bermakna bahwa  bunga atau buah yang dihasilkan  lebih sedikit atau gagal berkembang. Stres lingkungan memberikan dampak menurunnya hasil panen saat tanaman budidaya mengalami kekeringan berkepanjangan.

Kematian Tumbuhan. Walaupun tumbuhan mempunyai daya adaptasi mumpuni, namun hal itu terjadi dalam jangka waktu tertentu. Jika kondisi kekeringan atau stres lingkungan lainnya berlangsung terlalu lama, hal ini berpotensi menyebabkan kematian tumbuhan. Kekurangan air yang ekstrim menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan tumbuhan dan menghentikan aliran air yang dibutuhkan untuk kehidupan sel. Tumbuhan yang tidak mampu mengatasi stres lingkungan dapat mengalami kematian. 

Adaptasi Jangka Panjang. Secara alami tumbuhan mampu bertahan dalam kondisi puasa jangka panjang sering kali mengembangkan adaptasi yang menyebabkan bertahan lebih baik di musim berikutnya. Sebagai ilustrasi, pohon yang tumbuh di daerah kering  memiliki perakaran  lebih dalam untuk menyerap air dari lapisan tanah atau mempunyai daun lebih tebal dan tahan terhadap kehilangan air. Fenomena puasa pada tumbuhan berbeda dengan  yang dilakukan manusia dan hewan. Hal ini merujuk pada kemampuan tumbuhan mengurangi atau menghentikan berbagai proses biologis supaya bertahan hidup dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Penyebab utama puasa pada tumbuhan adalah:  kekurangan air, kekurangan nutrisi, suhu ekstrim, atau perubahan lingkungan lainnya. Mekanisme yang digunakan oleh tumbuhan untuk berpuasa sangat cerdas karena mampu mengurangi metabolisme, penurunan transpirasi, dan penggunaan cadangan energi. Dampaknya juga  sangat signifikan, termasuk penghambatan pertumbuhan dan reproduksi, serta bahkan terjadi kematian saat kondisi stres berlangsung terlalu lama. Namun demikian, tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan baik dapat bertahan hidup dalam kondisi sulit dan berkembang lebih baik di masa depan (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun