Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[2] Di Balik Pintu Kematian: Namamu Margo atau Mango?

14 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Cing, namamu Margo atau Mango?" (Sri NurAminah, April 2013)

“Jika bola darah itu dibiarkan bersemayam dalam tubuhmu, dia akan memakan habis paru-paru, ginjal dan semua organ dalammu. Itu adalah kekuatan jahat Zarek Nocturne yang diberikan pada manusia yang melawannya,” Mr. Augusta  menunjuk ketakutan bola darah yang keluar dari mulut Himeko.

“Tapi aku telah membunuh Zarek Nocturne….” Himeko menjawab yakin.

“Jangan mimpi gadis kecil, mana mungkin kamu berhasil memusnahkan Zarek Nocturne, dia masih sehat walafiat saat ini,” Margo menjawab dengan suara mengejek. Himeko membelalakkan matanya tidak percaya, berarti benar Zarek Nocturne telah bangkit kembali. Tetapi siapa pelaku ritual iblis itu?

“Benarkah apa katamu?” Himeko kembali bertanya tidak percaya.

“Saat ini Zarek Nocturne sedang membangun kekuatan. Istananya berada di atas pohon sialang dan koloni lebah maut menjadi juru ladennya yang paling setia,” Mr. Augusta memberi penjelasan panjang lebar. Tiba-tiba terdengar suara tapak kuda dan dengung mengerikan dari kejauhan.

“Margo, cepat matikan lilin itu sebelum petugas patroli dan kawanan lebah maut mendeteksi kedatangan Himeko di rumah ini,” Mr. Augusta segera mencari tempat bersembunyi di ruangan itu. Himeko menajamkan pendengarannya dan menutup matanya rapat-rapat. Margo segera mematikan lilin dan suasana menjadi gelap gulita. Cahaya rembulan masuk dari jendela dan ventilasi ruangan. Terdengar ringkikan kuda dan dengung menyeramkan berhenti di depan rumah. Suasana tiba-tiba hening mencekam. Himeko, Mr. Augusta dan istrinya terdiam ketakutan dalam tempat persembunyiannya masing-masing.

“Aku mencium bau darah musuh menguar dari dalam rumah ini,” seekor lebah maut mengendus kesenangan dari balik jendela rumah.

“Benarkah yang kamu katakan itu, kawan?” lebah maut lain bertanya ragu.

“Indra pembauanku tidak pernah salah mendeteksi kehadiran musuh,” sanggahnya dengan sombong.

“Kamu benar kawan, ada bau darah musuh bebuyutan Zarek Nocturne. Ayo kita segera geledah isi rumah ini,” seekor lebah maut muncul dari kegelapan. Suaranya terdengar sangat bersemangat.

“Apakah kamu tidak salah, kawan? Ini adalah rumah Mr. Augusta, orang paling dihormati di kota Luminastra. Jika engkau membuat kesalahan, kita semua bakal mati konyol di tangan Zarek Nocturne. Kamu tahu kan tabiat Zarek Nocturne?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun