“Mintalah dia berlutut memohon ampun pada Dewi Bulan, guru dan saudara sepadepokannya atas semua kesalahan yang telah diperbuatnya.”
“Jika Zarek Nocturne menolak, apa yang harus kulakukan?”
“Arahkan Bola Emerald ke dadanya, biarkan naga milik Dewi Bulan yang membakarnya dengan api suci. Setelah itu, Zarek Nocturne menjadi urusanku. Jika tugasmu telah selesai, silahkan pulang ke tempatmu berasal.”
“Kapan aku dapat bertemu Zarek Nocturne?”
Wolfram menghitung beberapa titik hitam yang berada di telapak tangannya.
”Tampaknya besok jam sembilan pagi adalah hari apes untuk Zarek Nocturne. Kamu beristirahatlah dengan tenang.”
*******
Ditemani oleh Wolfram, Himeko menaik awan ajaib menuju istana Zarek Nocturne. Pemandangan indah menghilang dan semuanya tertutup awan gelap gulita saat mereka mendekati istana Zarek Nocturne. Bau busuk dan pedas menguar tajam menusuk pernafasan. Tidak perlu menunggu lama, Zarek Nocturne yang penaik darah segera membabi buta menyerang Himeko dan Wolfram. Namun Zarek Nocturne tidak dapat mengatasi perpaduan kekuatan Bola Emerald dengan jiwa Himeko yang menjadi titisan Dewi Bulan. Zarek Nocturne tumbang ke tanah bersimbah darah.
“Tugasku telah selesai, sekarang aku mau pulang ke Luminastra. Perutku rasanya sakit sekali,” Himeko memegang perutnya yang terkena pukulan Zarek Nocturne.
“Terima kasih, kondisi Amarta sudah pulih. Aku yang akan mengurus Zarek Nocturne. Kamu akan segera pulih dari lukamu, Bola Emerald akan membantu prosesnya,” Wolfram menjentikkan jarinya. Himeko tiba-tiba merasakan kepalanya sakit luar biasa dan dia tidak sadarkan diri.