Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Book

Lima Hambatan Utama Menghasilkan Novel High Quality

20 Maret 2024   11:41 Diperbarui: 20 Maret 2024   11:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, semua Penulis mendambakan karya yang dihasilkannya menjadi best seller dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa untuk konsumsi publik di negara tertentu. Kepuasan batin menghasilkan karya berkualitas tidak dapat digambarkan melalui kata-kata karena rasa yang bermain di dalamnya. Selain kepuasan batin, tambahan  pundi-pundi rupiah bakal diterima Penulis karena bacaan itu sukses menjadi trending topik. Hal ini terjadi karena Penulis jeli memainkan momen dan kalimat yang tergurat di dalam tulisan sajiannya. Di dalam menorehkan personal branding, seorang calon Penulis atau Penulis pemula dapat menuangkan idenya menulis puisi, cermin (cerita mini), cerpen, cerbung (cerita bersambung) atau novel yang tergantung pada minatnya.

Jika seseorang memilih menjadi novelis atau penulis novel, dia harus menghasilkan cerita yang menggunakan  jumlah kata sekitar 15.000 sampai dengan 25.000 kata. Menulis novel membutuhkan upaya sangat keras dan disiplin untuk menyelesaikan setiap bab yang saling berhubungan satu sama lain dengan inti cerita.  Sebuah novel dikatakan layak baca jika novelis mampu memainkan perasaan Pembacanya bagaikan menaiki sebuah roller coaster. Kepiawaian dan wawasan novelis yang mampu menjabarkan lokasi kejadian secara detil memberikan nilai tambah pada novel yang dihasilkannya. Apakah suasana ideal itu dapat tercipta saat seorang novelis akan memulai menulis sebuah novel. Berikut ini lima hambatan yang sering dijumpai oleh novelis dalam menghasilkan sebuah karya berkualitas:

  • Hambatan paling utama untuk novelis, cerpenis dan penulis lainnya dalam menghasilkan karya high quality adalah writer's block. Writer's block adalah keadaan emergency yang menimpa seorang novelis sehingga dia tidak mampu melanjutkan alur karyanya. Hal ini terjadi  karena yang bersangkutan telah kehilangan ide kreatifnya. Kehilangan ide umumnya terjadi karena novelis kurang membaca referensi, mengalami kelelahan berpikir, kondisi tubuh  yang sedang sakit saat sedang menggarap sebuah novel, mengalami banyak beban tugas personal dan lain-lain.
  • Waktu penulisan mendekati deadline. Penulisan novel yang mengikuti suatu kompetisi akan mengalami masalah besar jika novelisnya tidak disiplin waktu dalam menyelesaikan sebuah karya. Novel yang ditulis menggunakan Sistem Kebut Semalam akan menghasilkan banyak typo alias salah tulis, alur yang seringkali melenceng jauh dari sumbernya dan tata bahasanya kurang sedap untuk dibaca. Sensei saya bernama Prof. Imam Robandi telah memberikan tips menulis kepada saya saat mulai bergabung di IRo Society bulan September tahun 2020. Beliau mengatakan bahwa secara umum seorang Penulis akan sukses jika disiplin menuliskan 700 kata per hari. Jujur saja, tugas ini terasa sangat berat karena seseorang yang komitmen harus menyediakan waktu ekstra setiap hari menulis 700 kata di laptop dengan topik apapun. Kata kunci menyelesaikan masalah ini adalah disiplin, apapun akan terasa mudah jika dilakukan dengan penuh disiplin dan rasa tanggung jawab.
  • Penulis tidak mempunyai outline dan deskripsi tokoh yang berperan di dalam suatu novel. Tidak pernah ada larangan seorang pemula menulis novel tanpa outline, namun peranan outline sangat vital karena menjadi kompas kemana tulisan itu harus bermuara. Penulisan deskripsi tokoh juga sangat penting untuk konsistensi tulisan dan tidak membingungkan Pembaca.
  • Minus plot twist. Adanya plot twist atau kejutan tak terduga menjadi daya tarik untuk memikat Pembaca sebuah novel. Plot twist yang menarik dapat diciptakan dengan memutar fakta di dalamnya dan berakhir di luar ekspektasi Pembaca dengan hal yang tidak pernah diduga.
  • Penulisan novel mengalami kemacetan karena novelis beralih ke topik lain yang berbeda. Jika tidak mempertahankan konsistensi penulisan, seorang novelis tidak akan pernah dapat menelurkan karyanya.

Sebagai tambahan referensi, sebuah novel yang menyentil kearifan lokal yang memperlihatkan adat istiadat suatu daerah tertentu sangat mengasyikkan untuk dibaca jika hal tersebut dikemas dalam tulisan yang menarik. Terkait dengan penulisan novel secara tunggal, program NITIKARYA: Melangkah Pasti merupakan proyek menulis novel solo yang diadakan oleh Redaksi Hydra. Salah satu novel yang menjadi peserta program NITIKARYA berjudul Baine karya Sri Nur Aminah. Novel berbasis kearifan lokal ini mengambil setting lokasi di daerah Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Promosi novel Baine dilakukan oleh Redaksi Hydra melalui WattPad selama bulan Ramadan mulai tanggal 14 Maret sampai dengan 4 April 2024. 

Link novel Baine di Wattpad: https://www.wattpad.com/story/364927073

Novel apik dari novelis yang lahir di kota Ujung Pandang,  dikemas dengan cover bergambar mercusuar di tengah laut dengan latar belakang langit semerah saga. Kepiawaian novelis menggunakan cover yang begitu memikat mata membuat karya ini telah memberikan gambaran singkat tentang keindahan isi dalamnya yang dapat dinikmati oleh Pembaca selama menjalani puasa di bulan Ramadan. Selamat berpuasa, semoga sehat selalu (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun