pendidikan dan lain-lain.
Belajar sampai akhir hayat merupakan fitrah manusia yang diberikan tugas sebagai khalifah kehidupan di muka bumi. Manusia yang bijak memandang bahwa kehidupan yang dijalani di dunia fana menjadi bahan pembelajaran untuk masa depan yang lebih baik. Terkait dengan sistem pembelajaran, program Merdeka Belajar yang digagas oleh Kemendikbud Republik Indonesia mulai booming saat terjadinya wabah Covid-19. Saat itu Indonesia mengalami goncangan maha dahsyat karena masuknya virus penyakit berbahaya berasal dari Wuhan. Wabah Covid-19  menuai sukses besar dalam mengubah semua aktivitas kehidupan. Sampai  hari ini berpengaruhnya masih sangat terasa terhadap aspek perekonomian, kesehatan,Prof. Imam Robandi dan Makna Merdeka Belajar
Secara umum program Merdeka Belajar tidak dapat dipisahkan dari wabah Covid-19 yang menyebabkan diberlakukannya physical distancing dan working from home (WFH) secara ketat dalam jangka waktu yang lama. Tujuan mulia diberlakukannya sistem working from home adalah memutus rantai penyebaran Covid-19 yang menular sangat cepat tanpa terlihat oleh mata telanjang.Â
Di dalam antisipasi penularan Covid-19 dan tetap berlangsungnya aktivitas harian, pada tahun 2020 mulai dikenal pembelajaran dalam jaringan (daring) menggunakan aplikasi zoom. Awalnya tata cara pembelajaran baru ini  banyak sekali mendapat hambatan karena beredar kabar bahwa aplikasi ini berpotensi menjebol rekening bank seseorang dan mudah terkena hack.
Di dalam suasana kelabu dunia pendidikan Indonesia karena terjadinya wabah Covid-19 dan diberlakukannya physical distancing, Prof. Imam Robandi telah sukses membuat terobosan dalam meningkatkan pengetahuan santrinya. Saat ini Prof. Imam Robandi menjabat sebagai Ketua Dewan Profesor ITS (DP ITS) dan founder of IRo Society. Beliau  telah  berhasil menorehkan berbagai warna  indah dalam Semarak Merdeka Belajar di Indonesia.Â
Melalui IRo Society, yang merupakan komunitas menulis online dan merangkul banyak profesi di dalamnya, Sensei Prof. Imam Robandi mencurahkan ilmu dan perhatiannya untuk santri binaannya supaya meningkatkan kemampuan personal dalam berbagai bidang yaitu: literasi  (kelas menulis autobiografi, artikel koran), kelas YouTuber dan live streaming. Prof. Imam Robandi juga sering mengajak para santrinya hadir dalam acara Bedah Buku dan berbagai webinar yang diselenggarakan oleh DP ITS dan Asosiasi Profesor Indonesia (API).Â
Pada setiap hari Jumat malam diadakan Kajian Spesial Jumat Malam (KSJM) via zoom  yang menghadirkan banyak pembicara dari kalangan Profesor dengan bidang ilmunya masing-masing. Kegiatan ini dikelola secara profesional dengan adanya flyer dan beberapa orang narahubung yang bergantian melaksanakan tugas di acara itu. Prof. Imam Robandi menghendaki semua santrinya untuk bersikap profesional, disiplin menulis dan mengembangkan  kemampuannya dalam segala kegiatan. Apalagi di zaman digital ini, kemampuan penguasaan teknologi menjadi syarat mutlak dalam suksesnya suatu kegiatan pembelajaran.
Sosok Prof. Imam Robandi yang enerjik dan visioner memang sangat menginspirasi dan selalu menantang santrinya untuk berani melakukan terobosan fenomenal. Prof. Imam tidak menyukai santri yang aras-arasan. Jika WAG binaannya mulai terlihat 'loyo' maka beliau suka menyentil santri di dalamnya  dengan gurauan nan santun. Pemantik sederhana  ini mampu membuat jantung serasa kesetrum dan menaikkan kembali semangat yang sudah surut tertelan waktu. Prof. Imam Robandi juga rajin membagikan short video nan indah dan guyonan yang menambah wawasan dengan banyak istilah baru di dalamnya.
Beliau sangat senang melihat prestasi santri yang gemlegar bagai kembang api di berbagai platform. Beliau menghendaki setiap santri meningkatkan personal brandingnya dan punya prestasi personal maupun kolaborasi yang dapat dibanggakan. Hal ini pastilah sejalan dengan Semarak Merdeka Belajar yang menebarkan ilmu tanpa dibatasi oleh ruang. ITS yang terkenal dengan berbagai prestasi mahasiswanya  ternyata mampu menghadirkan seni berkualitas tinggi.
Di tangan dingin sang Ketua Dewan Profesor bernama Prof. Imam Robandi, para Guru Besar yang sehari-harinya sibuk  berprofesi sebagai dosen yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mampu memainkan lakon wayang orang dalam pentas wayang hybrid DP ITS. Hal ini sangat luar biasa dimana seni mampu berpadu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Aktivitas ini juga dapat dikatakan sebagai upaya melestarikan warisan luhur bangsa Indonesia yang terkenal dengan keanekaragaman budayanya dari berbagai daerah.