1. Manajemen Ilmiah
Atau scientific management yang diperkenalkan oleh F. W. Taylor, merupakan aliran efisiensi, konsep labor specialization, pendekatan sistematis, dan logis terhadap rancangan kerja, standar kinerja, dan teknik dalam pengukuran kerja perorangan atau kelompok.
2. Pendekatan Perilaku
Mulai diperkenalkan pada akhir tahun 50-an oleh Frederick Herzberg, yang mengungkapkan bahwa manusia adalah mahluk kompleks yang perlu pendekatan tertentu untuk menanganinya yaitu dengan memperhatikan faktor perilaku, dan pemenuhan kepuasan terhadap kemauan serta keinginan manusia. Dalam penyusunan rancangan kerja perlu mempertimbangkan, antara lain:
a) Job Enlargment (Perluasan Kerja), yaitu pemberian porsi kerja lebih besar secara horizontal. Pekerjaan tambahan tersebut berada pada tingkat kecakapan, dan tanggung jawab yang setara dengan pekerjaan semula.
b) Job Enrichment (Pengayaan Kerja), yaitu penambahan kerja dengan tanggung jawab yang lebih tinggi, seperti perencanaan, dan pengendalian, misalnya pencatatan barang, menangani perencanaan barang, dll.
c) Job Rotation (Pergantian/Perputaran Kerja), yaitu penukaran tugas antara pekerjaan secara periodik untuk menghindari pekerjaan monoton/membosankan.
3. Pendekatan Sosioteknis
Diperkenalkan oleh Eric Trist 1963, dimana pengembangan kerja tidak semata-mata mencerminkan teknologi yang paling ekonomis, tetapi juga memperhatikan faktor sosial tempat karyawan bekerja.Teori sociotechnical sebagai dasar rancangan suatu tugas.
Pendekatan ini tidak hanya untuk merancang tugas tetapi juga merancang penyelenggaraan organisasi keseluruhan. Bila produksi ataupun kualitas menurun maka perbaikan yang harus dilakukan adalah:
Mengganti supervisi