Mohon tunggu...
Sri Armadani
Sri Armadani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Farmasis di Zaman Revolusi Industri 4.0

7 April 2019   17:58 Diperbarui: 7 April 2019   18:02 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika otomatisasi menggantikan peran manusia di seluruh kegiatan ekonomi, pengurangan tenaga kerja manusia yang digantikan oleh mesin-mesin akan meningkatkan ketimpangan sosial di sektor perekonomian itu sendiri. Hal ini akan terjadi terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Namun di negara maju, hal ini malah mungkin peningkatan kesejahteraan pekerja, dari yang tadinya bekerja di pabrik menjadi bekerja di sektor lain yang tidak memerlukan tenaga otot dalam bekerja tetapi lebih mengandalkan intelektualitas dan pikiran saja.

 Di antara berbagai sektor yang terdampak oleh RI keempat, tampaknya sektor kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi, walaupun sektor ini mungkin juga yang paling tidak siap menerimanya. Hal ini diperkuat dari hasil survei terhadap 622 pemimpin bisnis dari berbagai industri di seluruh dunia oleh The Economist Intelligence Unit. Jajak pendapat terhadap para pemimpin bisnis ini menunjukkan bahwa mayoritas yang signifikan dari para eksekutif tersurvei percaya bahwa kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan besar dari dampak RI keempat ini.

Sementra itu banyak penyedia layanan kesehatan mengeksplorasi potensi telemedicine, yaitu suatu pemantauan dan pengobatan pasien dari jarak jauh melalui sensor yang tersambung ke internet. Diharapkan bahwa telemedicine akan terbukti sangat berharga dalam pengobatan penyakit kronis yang banyak dialami oleh lansia. Kedepannya, adalah sangat dimungkinkan bahwa warga senior menerima cek-up medis dengan kenyamanan bahkan di rumah mereka sendiri. Telemedicine juga dapat membawa perawatan medis kepada masyarakat di lokasi terpencil. Di masa depan, beberapa aplikasi medis yang sangat hebat muncul dari kombinasi teknologi fisika, digital dan biologi termasuk pil yang menggabungkan sensor digital untuk mengatur pelepasan obat; anggota badan robot yang menanggapi pikiran pasien; serta psikoterapi secara virtual reality. Secara global, semua teknologi ini diharapkan oleh banyak pihak untuk dapat berdampak besar bagi kesehatan.

 Penggunaan bioteknologi dalam industri obat-obatan dan farmasi adalah perkembangan yang paling berpengaruh di dunia teknologi di abad ke-21 ini. Dalam upaya untuk memahami biologi, memberantas penyakit dan menjaga kesehatan dan kekuatan, bioteknologi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam usaha menemukan rahasia kehidupan serta memanipulasi kehidupan.

Untuk meraih apa yang dijanjikan bioteknologi dalam industri farmasi, alat-alat diperlukan untuk identifikasi struktur molekul, penciptaan molekul aktif dan pengembangan terapi yang novel dan komprehensif seperti immunotherapy, terapi seluler dan organisme dengan sel rekayasa genetika. Namun, sejumlah besar data dan informasi saja tidaklah cukup untuk mendapatkan entitas molekul baru dan terapi baru, karena melakukan sintesis jutaan senyawa tetap tidak akan mengisi dunia struktur molekul yang potensial maupun tidak akan memungkinkan identifikasi struktur-struktur tiga dimensi khusus yang berinteraksi dengan target.

Bioteknologi adalah dasar dalam hampir semua proses bioterapi farmasi dalam era RI keempat. Teknologi ini banyak diterapkan untuk memanipulasi berbagai bahan biologis 6 | yang dapat dipakai sebagai terapi untuk berbagai jenis kondisi penyakit, terutama yang bersifat mematikan. Bioteknologi modern menggunakan mikroorganisme hasil rekayasa genetika seperti Escherichia coli, ragi untuk produksi senyawa biologi seperti antibiotika dan insulin sintetis, maupun sel mamalia untuk memproduksi golongan antibodi monoklonal.

Akhir-akhir ini, bioteknologi farmasi juga menggunakan hewan transgenik atau tanaman transgenik sebagai medium pembuatan obat. Aplikasi bioteknologi lainnya yang juga menjanjikan adalah pengembangan bidang diagnostik secara molekuler. Hal ini mengarah ke terapi personal dicocokkan pada genom pasien. Misalnya, wanita yang menderita kanker payudara dengan sel kanker yang mengekspresikan protein HER2 dapat diberikan Herceptin. Herceptin merupakan obat pertama yang disetujui untuk digunakan pada pasien kanker payudara dengan tes diagnostik yang cocok, yaitu pasien yang mempunyai ekspresi protein HER2, yang merupakan target bagi obat tersebut untuk dapat bekerja.

 Saat ini Apotek sedang berubah.Industri Farmasi 4.0 adalah cara baru mengelola industry farmasi,menggabungkan lingkungan online sebagai offline.Konsep ini dapat diterapkan pada masalah manufaktur farmasi untuk secara signifikan meningkatkan produktifitas dan kualitas,mengurangi risiko dan limbah.

Alasdair Gilchrist,penulis teknologi menggambarkan Industri 4.0 sebagai "Konvergensi sistem fisik,orang,dan data alam suatu proses industry untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan profitabilitas." Transformasi digital mempengaruhi semua sektor termasuk apoteker.Produsen farmasi harus tetap kompetitif dalam pasar pertumbuhan yang kompleks.Regulator setiap hari lebih tertarik pada pemantauan produk yang berkelanjutan dan menyeluruh.Itulah yang ditawarkan oleh Teknologi Pharma 4.0,Kontrol proses yang terus menerus dan real-time.

 Teknologi yang memungkinkan mengotomatisasi semua jenis proses fisik apotek.Oleh karena itu berkat logaritma matematika proses logis,apotek memiliki kapasitas besar untuk memantau dan mengukur manajemennya dalam proses,misalnya berulang.Jadi seseorang professional akan mencurahkan waktunya untuk tugas-tugas manual yang lebih sedikit.Sebaliknya,apoteker mungkin lebih berdedikasi untuk menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun