Perkenalkan namaku Sri Mulyati,aku anak 4 dari 3 bersaudara. Disini aku mau cerita tentang keseharian ku dirumah bersama ayah.
Ayah bagiku adalah sosok yang menginspirasi ku, dengan bekal seorang petani dia setiap hari berkerja tanpa kenal lelah menafkahi anak-anaknya walaupun usianya sekarang tak semudah dulu lagi tapi ia selalu berusaha nampak lebih kuat dihadapanku.
Ya,ayahku sosok yang sangat sederhana ia adalah pahlawanku,di awal hidupku dia menjadi panutan pertama di hidupku,
Ia selalu mengajarkanku di saat aku kesulitan,dia juga memberikan motivasi bahwa anaknya tidak boleh menyerah.
Ini adalah ceritaku tentang ayahku yang hingga kini usiaku sudah menginjak 17 tahun yang artinya kini aku sudah beranjak dewasa,aku menyadari semua perjuangan yang telah ayah lakukan untuk diriku dan aku tahu bahwa itu bukanlah hal yang mudah untuk berjuang semasa hidupnya.Satu-satunya harapan ayah agar ia bisa tersenyum bangga yaitu menyaksikan anaknya meraih kesuksesan.
Tak perlu membalas seberapa banyak uang yang di keluarkan untuk pendidikan kita, asalkan dia tahu bahwa kita sukses dan  berguna bagi orang lain,itu semua sudah cukup untuk membayar pengorbanannya.
Tulisan ini merupakan ungkapanku untuknya, karena sebanyak apapun kata-kata yang ada,aku yakin itu semua tak akan pernah cukup untuk mewakili perasaan ini.Terimakasih telah menjadi ayah yang baik bagiku.
Aku berdoa supaya ayah bisa melihatku menggapai cita-cita dan meraih kesuksesan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H