Mohon tunggu...
Sri Hartati
Sri Hartati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

As an enthusiastic and dedicated English Language Education student, I have been passionate about writing since my middle school years. Writing has been an integral part of my personal and academic journey, shaping the way I communicate and express my thoughts. My creative pursuits have led me to explore various genres, from fiction to non-fiction, and I take great pleasure in crafting poetry, short stories, novels, articles, journals, and essays. In addition to my studies, I have successfully published my first book, Dark Mirror, a significant milestone in my writing career. This achievement has fueled my drive to continue honing my skills and contributing meaningful content to the world. Whether I'm weaving narratives in fiction or analyzing contemporary issues in essays, my writing reflects my deep curiosity about the world around me and my desire to engage in thoughtful discussions. Recently, I was honored to be awarded 1st place in the International Scientific Writing Competition. This recognition has not only validated my hard work but has also motivated me to further pursue opportunities where I can utilize my writing to inspire and inform others. I am always eager to take on new challenges that allow me to push the boundaries of my creativity and intellectual abilities. As I continue my academic journey in the English Language Education program, I am committed to expanding my writing portfolio and sharing my work with a broader audience. I am actively seeking opportunities in the fields of content writing, academic publishing, and literary development, where I can apply my skills and knowledge to contribute to the success of a team or project. If you're interested in collaborating or discussing writing opportunities, please feel free to reach out. I am open to new connections and looking forward to engaging with like-minded professionals who share a passion for storytelling and communication.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Scroll, Like, Learn: Tik-Tok dan Instagram sebagai Kelas Bahasa Inggris Generasi Z

26 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   18:20 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Social Media Campaign-Sumber: Pinterest by 618Media

Media sosial seperti Tik-Tok dan Instagram telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari Generasi Z. Kedua platform ini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga mulai dimanfaatkan sebagai alat belajar, termasuk belajar bahasa Inggris. Dengan video singkat yang menarik, konten kreator sering membagikan tips, trik, dan materi bahasa Inggris dengan cara yang mudah dipahami.  Generasi Z atau biasa disingkat dengan Gen Z ini memilih media sosial karena sifatnya yang fleksibel, interaktif, dan menyenangkan, membuat belajar bahasa Inggris terasa lebih ringan dan seru. Artikel ini akan membahas bagaimana media sosial bisa menjadi cara belajar bahasa Inggris yang seru dan mengasyikkan bagi Gen Z. Yuk, simak selengkapnya!

TikTok dan Instagram sebagai Alat Pembelajaran Bahasa Inggris bagi Gen Z

Media sosial seperti Tik-Tok dan Instagram penuh dengan video menarik yang membantu Anda menghafal kosakata baru. Misalnya, kreator sering membagikan idiom atau slang populer seperti "spill the tea" (membicarakan gosip) dengan visual yang lucu. Tidak hanya itu, lagu-lagu viral juga sering mengajarkan pelafalan kata-kata sulit. Saat Anda mengikuti tren lipsync atau bernyanyi bersama, Anda sebenarnya sedang melatih pengucapan (pronunciation) tanpa sadar. 

Tik-Tok memiliki fitur duet yang memungkinkan Anda membuat video bersama kreator. Anda bisa berlatih percakapan sederhana dengan mengikuti dialog mereka. Di Instagram, fitur voice-over pada reels sering digunakan untuk mencoba ulang pengucapan kreator asli. Ada juga tantangan pronunciation, seperti mengulang katakata cepat yang jadi viral, misalnya, "She sells seashells by the seashore." 

Menonton vlog atau sketsa komedi berbahasa Inggris juga cara seru untuk belajar. Anda bisa memahami bagaimana native speaker berbicara sehari-hari. Jika Anda menyalakan subtitle, itu akan membantu memahami arti kata dalam konteks. Belajar bahasa Inggris jadi terasa ringan dan tidak membosankan.

Kedua platform ini juga menawarkan cara belajar yang interaktif. Fitur komentar memungkinkan Anda untuk bertanya langsung kepada kreator, sehingga Anda bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang muncul. Selain itu, sesi live memberi kesempatan bagi Anda untuk berinteraksi secara langsung dan memperdalam pemahaman tentang bahasa Inggris. Algoritma di Tik-Tok dan Instagram akan menampilkan konten yang sesuai dengan minat Anda. Artinya, jenis konten yang paling selalu Anda like terutama dari akun yang Anda follow akan lebih sering muncul di halaman atau biasa disebut dengan For Your Page (FYP) atau Reels Anda. Anda harus terus menyukai (like) konten-konten edukatif sehingga dapat menemukan video dan materi baru secara otomatis yang menarik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda.

Berikut beberapa recommended account untuk diikuti di Tik-Tok, antara lain:

  • @hexxies_: Menyajikan pengajaran idiom yang sering digunakan dalam bahasa Inggris. 
  • @ilhamsaheri: Seorang Certified English Expert yang fokus pada pronunciation dan slang. 
  • @speakenglishwithzach: Mengajarkan dialog speaking dengan cara yang menarik.
  • @english.with.lucy: Menyediakan konten tentang grammar, vocabulary, dan idioms dengan penjelasan yang jelas.
  • @andrea.holm.english: Menggunakan sketsa untuk menjelaskan perbedaan penggunaan kata dan frasa.
  • @linguamarina: Menyediakan tips belajar bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari, termasuk grammar, pronunciation, dan vocabulary dengan pendekatan praktis.
  • @englishaddictwithmrsteve: Mengajarkan bahasa Inggris dengan metode interaktif dan menyenangkan, seperti tantangan harian, idiom, serta latihan pengucapan.

Sementara di Instagram, berikut adalah beberapa akun yang juga dapat Anda ikuti atau follow:

  •  @tip4ielts: Menawarkan tips dan vocabulary untuk persiapan IELTS serta cara baca cepat. 
  •  @enrich_ed_english: Fokus pada grammar, vocabulary, dan idiom. 
  •  @profe.raff: Seorang American English Coach yang menyediakan konten tentang pronunciation dan phonetics.
  •  @aarons.english: Menyajikan vocabulary sesuai dengan budaya dan tren bahasa gaul di Indonesia.
  •  @violetquiney: Menghadirkan puisi dalam bahasa Inggris untuk meningkatkan kosa-kata sastra.
  •  @carlamartinezenglish: Konten speaking dan vocabulary untuk level basic, intermediate, dan advanced serta idiom.
  •  @english.academy: Menawarkan konten speaking, grammar, dan vocabulary, serta sering berinteraksi dengan followers melalui kuis di story.

Mengikuti akun-akun ini dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara menyenangkan dan interaktif.


Tantangan dan Kekurangan Belajar Bahasa Inggris melalui Media Sosial  
1. Konten yang Tidak Terverifikasi  
Salah satu kekurangan belajar melalui media sosial adalah konten yang tidak selalu akurat. Ada banyak kreator yang membagikan informasi, tetapi tidak semua memiliki latar belakang yang kredibel. Misalnya, beberapa video mungkin memberikan penjelasan grammar yang salah atau pengucapan yang kurang tepat. Jika Anda tidak teliti, Anda bisa menyerap informasi yang keliru.  Maka, pastikan Anda memeriksa profil kreator dan mencari referensi tambahan dari sumber yang terpercaya, seperti buku atau kursus online resmi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun