Merenung
...
Dan
Aku hanya bisa diam
Semua tampak hening yang begitu dalam
Waktu terus berpacu tanpa henti
Tak kenal toleransi
Menyeret usia yang entah tinggal sisa berapa lagi
Raga makin menua
Akidah belum memenuhi rongga jiwa
Pun belum terkikis nafsu dunia
Kumelangkah dalam keraguan
Pikiran masih sangat gamang Â
Dan mengapa tiba-tina semua meremang
Merenungi diri yang makin merasa tak ada arti
Angan yang tinggi seakan sudah terhenti
Terbentur pada langkah yang harus dilalui
Asaku mengering satu persatu
Mimpiku menaklukkan dunia kini membatu
Saat senja sudah menjemputku
Lembayung mulai erat memelukku
Menuntunku ketika sebentar lagi gulita tiba
Menyematkan satu pinta agar berguna di sisa usia
Dalam diam kumerenungi diri
Bersekutu dengan Illahi
Dimana jiwa akan kembali