Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merenung

25 Januari 2024   20:02 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:06 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merenung
...
Dan
Aku hanya bisa diam
Semua tampak hening yang begitu dalam

Waktu terus berpacu tanpa henti
Tak kenal toleransi
Menyeret usia yang entah tinggal sisa berapa lagi

Raga makin menua
Akidah belum memenuhi rongga jiwa
Pun belum terkikis nafsu dunia

Baca juga: Kupasrahkan

Kumelangkah dalam keraguan
Pikiran masih sangat gamang  
Dan mengapa tiba-tina semua meremang

Merenungi diri yang makin merasa tak ada arti
Angan yang tinggi seakan sudah terhenti
Terbentur pada langkah yang harus dilalui

Asaku mengering satu persatu
Mimpiku menaklukkan dunia kini membatu
Saat senja sudah menjemputku

Baca juga: Hanya ilusi

Lembayung mulai erat memelukku
Menuntunku ketika sebentar lagi gulita tiba
Menyematkan satu pinta agar berguna di sisa usia

Dalam diam kumerenungi diri
Bersekutu dengan Illahi
Dimana jiwa akan kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun