Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Petricor Itu Ternyata Bahasa Jawanya "Bau Ampo"

7 November 2023   18:01 Diperbarui: 7 November 2023   18:10 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim kemarau panjang menerjang sebagian besar wilayan Indonesia. Menurut BMKG dari beberapa artikel yang saya baca bahwa kemarau ini akan berkahir dalam waktu dekat. Terbukti dengan adanya beberapa wilayah yang sudah mulai turun hujan.

Apabila sudah lama tidak turun hujan (musim kemarau) dan saat hujan turun, maka ada tercium bau khas yang sering membuat hati nyaman. Dalam bahasa jawa, aroma bau itu disebut bau "ampo". Ampo berarti tanah. Jadi artinya aroma tanah kering yang tersiram air. Lantas apa istilah ini dalam bahasa asing maupun bahasa Indonesianya? 

Ya, dalam bahasa Indonesia bau "ampo" disebut dengan istilah "patrikor" Dalam bahasa asingnya "petricor". Petrikor adalah merupakan aroma khas saat rintik-rintik hujan mengenai tanah yang kering. 

Mengutip dari beberapa sumber, patrikor ini ada proses ilmiahnya. Adapun proses pembentukan aroma khas yang hanya terjadi saat hujan datang. Aroma khas tersebut berasal dari tumbuhan mikroba yang tumbuh pada permukaan tanah, dan tumbuhan tersebut menghasilkan minyak. Saat hujan turun, minyak tersebut terangkat ke udara bersama senyawa lain bernama geosmin. Inilah yang mengakibatkan aroma wangi yang khas saat turun hujan saat kering.

Semoga musim kemarau segera berganti dengan musim hujan agar kekeringan di negri ini berakhir.

Baca juga: Oh Ternyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun