Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Turunlah Wahai Air Langit

19 September 2023   14:55 Diperbarui: 19 September 2023   15:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Turunlah wahai air langit

Siang menghilang
Tergantikan sore datang
Kepandang angkasa bergelayut gulita
Akankah air langit itu tiba?

Suasana panas tak kira-kira
Tanah mengering menangis meronta
Pohon  banyak gugur daunnya
Kami rindu hujan tiba

Baca juga: Bangkit

Mendung sudah menyelimuti langit
Hujan belum datang dan air masih sulit
Kekeringan bikin menjerit
Penggunaan air harus irit

Datanglah menyapa walau sekali
Agar tumbuhan bisa bernyanyi
Agar dunia berseri kembali
Agar saudara-saudara kita tidak antri air lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Langit

Baca juga: Menatap Langit

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun