tapaki kembali terangnya kehidupan
termenungku dalam bisu
malu pada kotornya hati yang masih ada rasa iri
mulut yang masih belum bisa mengendalikan emosi
kaki yang belum mampu melangkah di kebenaran yang hakiki
tersedu dalam pengakuan akan jiwa yang rapuh
mengadukan keluh kesah dengan rikuh
jalani kebenaran dengan kemauan yang teguh
niatkan selalu dalam kasih Tuhan yang utuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!