Luka yang tak tampak nyata
Lara yang menghimpit jiwa
Sakit yang tersembunyi rapi
Rasa kecewa yang sangat mebekas di hati
Luka itu memang tak berdarah
Sebuah rasa lara yang kian bertambah
Akankah ada pelipur hati
Dikala hidup sudaj semakin tak berarti
Langkahku semakin jauh
Tak kupedulikan lagi berapa banyak peluh
Kemana lagi kan kubawa pergi?
Rasa perih ini menyiksa diri
Akankah kesabaran mampu mengkikis luka dalam?
Sementara tiap hari kurasa makin kelam
Kecewaku sudah terlanjur merajalela
Menguasai akal logika
Kucoba sekuat hati mencari penawar
Agar rasa ini tidak semakin terbiar
Bersimpuh pada Tuhan mungkin cara terbaik hilangkan gundah
Tumpahkan segala resah
Bara dendamku cepatlah padam
Tuk membangun jiwa tentram
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H