Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Panen Padi

14 Juli 2022   14:28 Diperbarui: 14 Juli 2022   14:30 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Gambar dari id.wikipedia.org"

Tak lagi kudengar senandung penuai padi
Tak lagi kutemui ani-ani
Alat penuai padi kemanakah dirimu kini
Anakupun bahkan tak mengenalnya lagi
Teknologi telah menyingkirkan tradisi petik padi
Masa panen padi yang dulu asri
Para wanita bersenandung memetik padi
Berkumpul bocah memungut rontokan padi
Ditukarkan gulali
Kini tak kutemui lagi
Kini terganti mesin penuai dan perontok padi
Tak lagi kudengar suara lesung penumbuk padi
Tiada lagi sendau gurau dan nyanyian berirama lesung

Panen padi dulu dan kini sudah tak sama lagi

Sedih rasanya
Tapi akhirnya kusadari 

Baca juga: Andai

Bahwa zaman telah berganti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Terus Melangkah

Baca juga: Kepergianmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun