Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merindu Rumah Tuaku

5 Juli 2022   16:45 Diperbarui: 5 Juli 2022   16:57 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jendela yang rapuh termakan waktu

Berselimut debu membungkus kenangan masa lalu

Pintu yang sudah tak sekokoh dulu

Baca juga: Senja

Masih tersembul rindu teringat terakhir kali menutupmu

Angin sepoi menerpa tubuhku yang semakin terasa ringan

Menunggu hujan dalam kesendirian tak berkesudahan

Baca juga: Angin

Terpaku bisu dan kelu menatap gelapnya awan

Hujan pasti kan datang membuka berjuta kenangan

Betapa indahnya rumah tuaku yang kutinggalkan

Baca juga: Purna

Mundur langkah demi langkah pada masa lalu yang menawan

Masih terdengar derap kaki kala kukecil berlari - larian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun