Mohon tunggu...
Sri Wahyuningsih_SPd
Sri Wahyuningsih_SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru Mekatronika SMK Negeri 7 Semarang

Seorang Guru di Kompetensi Keahlian Mekatronika SMK Negeri Semarang. Bergabung sejak tahun 2007. Hobi menulis, menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Tanda Nyata

17 Desember 2023   20:34 Diperbarui: 17 Desember 2023   20:50 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Citra berdoa setiap hari agar diberi  tanda-tanda tentang pasangan.  Kelak akan hidup bersama menghabiskan waktu menunggu panggilan, menua bersama. Kenapa Citra selalu minta tanda? Karena dia merasa mantap dalam menjalani sebuah hubungan. Dan memang tanda-tanda tersebut nampak oleh Citra. 

1. Hampir semua  keinginan Citra, terwujud tanpa diucapkan, siapa yang mewujudkan? Siapa lagi kalau bukan calon pasangannya

2. Hampir semua keluhan Citra mendapat solusi

3. Sangat sabar dalam menghadapi keluhan-keluhan Citra tiap harinya

Part 1

Citra malam itu setelah menyelesaikan tugas dari dosen, berkata dalam hati : "Andaikan di atas meja iniada Jam". Kemudian Citra merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan tertidur lelap.

Keesokan hari nya, seperti biasa Citra berangkat ke Kampus. Sabtu adalah hari terakhir Citra mengikuti kuliah pak Supri, dengan mata kuliah Transmisi Elektric. Selesai kuliah Citra langsung pulang ke rumah dan tidak ke kost. Setiap Senin - Sabtu Citra kost dekat kampus, agar tidak bolak balik rumah dan kampus. Sabtu sore Citra sudah nyampe rumah, setelah beberapa jam  di bus dari kampus ke rumah, Citra merebahkan tubuhnya di kasur, lumayan beberapa menit tubuhnya rileks.

Minggu pagi seperti biasa Citra merapikan pot-pot tanaman di depan rumah, sehingga tak terasa ada seorang yang menghampiri Citra. Dengan senyum Citra membalas dan berkata, "Masuk dulu, ini tinggal dikit lagi".

Seorang pemuda, namanya Anton dengan pakaian rapi, celana putih baju kotak-kotak biru, serta rambut tersisir rapi juga, masuk ke rumah dan duduk di kursi tamu dan memperhatikan Citra sambil senyum-senyum sendiri. Dalam hatinya dia berkata,"Ini calon istriku, rajin dan cantik jika dilihat dari sini". 

Citrapun selesai merapikan pot-pot dan menghampiri pemuda ini sambil berkata, "Maaf lama menunggu, tanggung tadi", pemuda itu pun berkata, "Tidak lama kok, sempat tertidur tadi, di sini udaranya nyaman, jadi sempat tidur tadi".

Keduanya sudah duduk bersebelahan. Anton mengeluarkan sesuatu dari bungkusnya. Citra diam memperhatikan Anton yang sibuk mengeluarkan sesuatu dari plastik pembugkusnya. Setelah berhasil mengeluarkan dari bungkusnya, ternyata itu sebuah Jam lengkap dengan pigura berisi puisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun